Page 31 - Book8-CBA.TI_Neat
P. 31
8. Formula Menghitung Keuntungan Investasi
Dalam setiap metode perhitungan cost-benefit, dilakukan perkiraan manfaat implementasi
teknologi informasi yang dinyatakan dalam ukuran finansial seperti mata uang rupiah atau
dolar Amerika. Perkiraan tersebut biasanya didasarkan pada sejumlah asumsi terkait
dengan ”harapan manfaat” atau expected return yang akan diperoleh perusahaan
seandainya sebuah sistem teknologi informasi diaplikasikan. Manfaat yang dimaksud
dapat beraneka ragam rupanya dan berasal dari berbagai sumber, seperti:
• Nilai transaksi yang didapat melalui mekanisme perdagangan elektronik;
• Fee yang diperoleh perusahaan untuk setiap transaksi yang terjadi atau
dibukukan;
• Biaya overhead yang dihemat karena kehadiran aplikasi dan teknologi
informasi;
• Reduksi total biaya yang diperlukan untuk melakukan proses komunikasi,
koordinasi, dan kooperasi; dan lain sebagainya.
Dalam perhitungan yang lebih akurat, nilai manfaat yang diharapkan tersebut sebenarnya
harus dikalikan dengan sejumlah probabilitas agar sesuai dengan kenyataan yang ada.
Rumus atau formula yang kerap dipergunakan untuk hal tersebut adalah sebagai berikut:
Expected Return = Estimated Return x IT Investment Equation
dimana nilai sebenarnya dari manfaat yang akan diperoleh perusahaan adalah merupakan
hasil perkalian antara besarnya nilai yang diharapkan dengan sebuah nilai probabilitas
tertentu, yang pada dasarnya merupakan ekuasi atau persamaan dari investasi teknologi
informasi.
Adapun persamaan dari investasi teknologi informasi tersebut dapat dinyatakan sebagai:
IT Investment Equation = P(ROI Type) x P(Conversion Success)
dimana
IT Investment Equation = P(Success|Return)
yang berarti bahwa probabilitas kesuksesan sebuah investasi teknologi informasi sehingga
mendatangkan atau memberikan manfaat tertentu akan sangat bergantung dari probabilitas
tercapainya ROI dari tipe aplikasi teknologi informasi terkait dan probabilitas suksesnya
proses pengembangan dan aplikasi aplikasi teknologi informasi tersebut.
Contohnya adalah sebagai berikut. Katakanlah perusahaan bermaksud untuk membeli dan
mengimplementasikan sistem lembur untuk membantu manajemen dalam memonitor dan
mengawasi pekerjaan karyawannya. Alasan diimplementasikannya sistem ini karena
melihat kenyataan bahwa banyak karyawan yang melakukan kerja lembur hanya agar
31

