Page 63 - Book8-CBA.TI_Neat
P. 63

16. Metode I.S.S.U.E untuk Mengukur Manfaat

                   Teknologi Informasi

                   Brown  pada  tahun  1994  membedakan  manfaat  teknologi  informasi  menjadi  yang
                   bersifat  hard  dan  soft.  Hard  benefit  adalah  manfaat  yang  dapat  secara  langsung
                   dirasakan  oleh  perusahaan  yang  mengimplementasikannya  karena  karakteristiknya
                   yang dapat diukur secara kuantitatif, misalnya dengan menggunakan satuan finansial.
                   Sementara itu soft benefit adalah manfaat yang tidak secara langsung dapat dinikmati
                   oleh perusahaan karena karakteristiknya yang ”tidak terlihat” secara nyata. Ada tiga
                   jenis  soft  benefit  yang  dimaksud,  dimana  masing-masing  diberi  nama:  intangible,
                   indirect, dan strategic.

                   Perbedaan  di  antara  keempat  jenis  manfaat  ini  dapat  digambarkan  secara  matriks
                   dengan  menggunakan  pendekatan  dua  buah  aspek.  Aspek  pertama  terkait  dengan
                   seberapa  jauh  tipe  teknologi  informasi  atau  sistem  informasi  yang  dikembangkan
                   dapat secara langsung dirasakan manfaatnya oleh pengguna (attributable to the IT/IS),
                   dan  aspek  kedua  berhubungan  dengan  dapat  tidaknya  manfaat  yang  ada
                   dikuantifikasikan atau diukur secara kuantitatif (measurable).

















                                                    Sumber: Brown, 1994

                   Manfaat hard biasanya terkait dengan implementasi teknologi informasi yang secara
                   jelas  memberikan  kontribusi  kepada  perusahaan  dalam  bentuk  reduksi  biaya,
                   pengurangan staf atau karyawan, peningkatan produktivitas, dan lain sebagainya.

                   Manfaat intangible merupakan implementasi teknologi informasi yang segera dapat
                   dirasakan manfaatnya bagi pengguna atau perusahaan yang menerapkannya, namun
                   sangat  sulit  dilakukan  pengukuran  terhadap  besarnya  manfaat  tersebut.  Contohnya
                   adalah  bagaimana  penerapan  Decision  Support  System  dapat  memperbaiki  kualitas
                   pengambilan  keputusan  manajemen,  namun  sulit  untuk  dikuantifikasikan  besaran
                   manfaat yang diperoleh tersebut dalam satuan finansial.

                   Manfaat  indirect  pada  dasarnya  dapat  dikuantifikasikan  besarannya  namun
                   keberadaannya tidak langsung dapat dirasakan oleh para pengguna. Misalnya adalah
                   pengembangan  Local  Area  Network,  dimana  walaupun  manfaatnya  dapat  dengan
                   mudah dihitung karena adanya optimalisasi terhadap sumber daya yang ada (melalui
                   proses sharable), namun user tidak dapat segera merasakan manfaatnya karena belum
                   adanya  aplikasi  yang  diinstalasi  di  atas  jaringan  tersebut  (seperti  e-mail,  office
                   productivity, intranet, dan lain sebagainya).







                                                           63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68