Page 40 - Bahan Ajar Bu Erna
P. 40

10






                         Rakyat           :   “Apa modal kita”?
                         Penjual ikan     :   “Ya berjuang dengan segenap Jiwa dan raga..(membusungkan
                                              dada)
                         Rakyat           :   “Ah teorimu bagus sekali lebih baik saya bergabung bersama
                                              belanda dan hidunku akan aman”.
                         Penjual ikan     :   “Wahai saudraku, aku lebih memilih mati daripada mengkhianati
                                              Puang kita, beliau sudah sangat banyak berkorban untuk
                                              rakyatnya.
                         Rakyat           :   “Mati..? wah ternyata kamu sudah bosan hidup, tak ingin
                                              menikmati surga dunia rupanya”.
                         Penjual ikan     :   “Hidup dan kehidupan adalah penjara maka dengan matilah kita
                                              lepas  dari  penjara  itu  faham???dan  menurutku  mati  melawan
                                              kejahatan lebih mulia daripada hidup bersama
                                              pengkhianat”.(tanpa  disadari  Belanda  dan  antek-anteknya)
                                                              Adegan 3
                         Belanda          :   “Ingat kopral, bunuh dan tembak mati saja orang yang berani
                                              melawanku siapapun itu, tetapi kalau dia perempuan cantik
                                              sisakan untukku ha ha ha”!
                         Kopral           :   “Tentu tentu saja kapten,aku mengabdi hanya untuk kapten”.
                         Kapten           :   “Bagus.wilayah mandar ini tidak akan sulit saya kuasai rakyatnya
                                              tetapi yang menjadi bebanku hanyalah perempuan itu
                         Kopral           :   “Andi Depu kapten”??? (memperbaiki songkoknya berlagak sok
                                              tahu)
                         Kapten           :   “Ya siapa lagi!! Perermpuan itu akan menjadi musuh besar kita
                                              untuk menguasai wilayah tanah Mandar ini, saya ingin berunding
                                              dengannya, katakan bahwa kita bisa bekerja sama tanpa adanya
                                              pertumpahan darah, tetapi berikan ancaman bahwa siapapun yang
                                              menentangku akan dihabisi hahaha”!
                         Kopral           :   “Apa yang engkau jual? Ayo katakan cepat! Jangan membuatku
                                              untuk  segera  menembakmu...”  (menodongkan  senjata  dikepala
                                              penjual ikan)
                         Penjual ikan     :   (Bernada takut) “Ya bau Tuan”.
                         Kopral           :   “Bau kapten..”
                         Kapten           :   “Apa kau bilang saya bau”???? (marah)
                         Kopral           :   “Ikan kapten, ikan...”!
                         Kapten           :   “Tidak ada yang berani melawanku, siapa yang berani,tak segan-
                                              segan kumenembaknya,haha...”.
                         Penjual ikan     :   (Naik darah dan marah) “Tuan tidak bisa semena-menaya
                                              menindas  kami  biadab!!!!  Tidak  berperikemanusiaan”!!
                         Kapten           :   (Marah). “Kopral… Bunuh dia! Orang ini telah lancang”!
                         Kopral           :   “Melo' matea???? Andung towandatu 'u tega". (pura-pura
                                              menodongkan senjata,) ayo berlutut minta maaf kemudian kamu
                                              diampuni”!
                         Kapten           :   “Tembak saja”!!
                         Kopral           :   (memutar otak) “Maafkan saja kapten, kan dia hisa dia jadikan
                                              antek-antek kita bagaimana Kapten??? (penuh harap)





                                            Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar
                                                                                                                 36
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45