Page 52 - Bahan Ajar Bu Erna
P. 52

40






                         Puang Cazdia     :  “Buang siapapun  Ibu tak  akan rela  kehilangan anaknya, tapi
                                             keadilan dan kepercayaan harus tetap kita junjung tinggi. Dari
                                             kedua sisi itu aku tetap berpijak pada sisi kebenaran dan
                                             keadilan tanpa mengurangi rasa kasih sayang kepada anakku”.
                         Puang Gamma      :  “Lalu tindakan apa yang seharusnya kita ambil agar masyarakat
                                             menganggapnya kita adil? tapi jangan kita berpikir kerdil, sok
                                             idealis tapi tidak rasional yang akhirnya kita sendiri  yang
                                             menderita”.
                         Ka'useng         :  “Puang selamatkan aku tolong lindungi saya (memohon kepada
                                             ayahnya lalu kepada ibunya) saya tidak sadar melakukannya
                                             saya menyesal melakukannya Puang.
                         Puang Cazdia     :  “Apapun  hukumannya  wahai         anakku    engkau    harus
                                             menerimanya dengan patuh hukum adat kita harus  ditegakkan
                                             kebenaran dan keadilan harus berjalan”.
                         Puang Gamma      :  (dengan nada kesal) “Kita jangan bertindak konyol bertahun-
                                             tahun masyarakat patuh dan tunduk pada kebijakan kita mereka
                                             hidup  di  atas  titah  kita  lalu  apa  susahnya  memutuskan
                                             melepaskan Ka'useng”?

                         Dari luar massa berteriak menuntut agar ka’useng mendapat hukuman yang
                         setimpal.

                         Warga 1          :  “Ka'useng turun hukum adat harus ditegakkan, siapapun
                                             engkau kami tidak pandang bulu”!
                         Warga 3          :  “Ka'useng telah  bertindak semena-mena  dengan tidak punya
                                             perikemanusiaan telah membunuh orang lain”.
                         Puang Gamma      :  “Kalian  masuklah  kedalam  biar  aku  saja  yang  menghadapi
                                             mereka”. (Puang Gamma memerintahkan  Puang Cazdia dan
                                             Ka'useng masuk ke dalam). Tenang saudara-saudara mari kita
                                             bicarakan secara kekeluargaan.

                         Para warga saling memandang lalu menunduk.

                         Puang Gamma      :  “Masuklah.. ”! (mempersilakan warga masuk ke dalam rumah)

                         Para warga masuk memberi hormat dan duduk bersilah

                         Puang Gamma      :  “Sebenarnya apa maksud kalian sesungguhnya apa kalian mau
                                             mempermalukan saya”?
                         Koor warga       :  “Tidak Puang..”! (sambil menunduk)
                         Warga 5          :  “Sebelumnya Puang kami ini hanya ingin agar hukum adat yang
                                             berlaku di daerah kita ini sebagai warisan leluhur tetap berjalan
                                             Puang”









                                             Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar
                                                                                                                 48
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57