Page 55 - Bahan Ajar Bu Erna
P. 55

40







                         Puang Gamma yang sejak yang sejak tadi mematung menyaksikan kejadian itu
                         mendekati istrinya lalu dibimbing untuk berdiri.
                         Puang Gamma      :  “Kita telah kehilangan Ka'useng tapi keharuman nama kita yang
                                             akan abadi”.
                         Ka'useng diangkat dan di gotong, Puang Cazdia dan Puang Gamma dan seluruh
                         pemeran  berjalan  di  bawa  mayat  kauseng  lalu  berjejer  di  depan  diturunkan  di
                         belakang  pemain.  Setelah  pemain  berjejer  dan  kusen  diturunkan  (simbol
                         dikuburkan) mereka bernyanyi
                         Lagu  :  Nasaua' di alang melullung kaeng lotong mattatangai topole di Walitung
                                   Apamo puti-puti'na to pole di Walitung tuppuang bassi mesa tau angga'na
                                   Pa'dami tuppuang bassi mesa tau angga'na sappe di aya di lolo' bunga
                                   kozda  I'o  diting  bunga  kozda  dao  melo  disullu  mua  tania  tomamea
                                   gambana Tomameapa gambana tamma' topa mangaji marete topa pano
                                   pindang  dazdanna  Pano  pindang  dazdanna  paindo  mesa-mesa  naindo
                                   naung  ku'bur  mengara-gara  Ku'burmo  megara-gara  namaccappu'i
                                   nyawa Nyawa apamo nacappu nyawa tallang dunia Nyawa tallang dunia
                                   saicco dami saccaker-caker dami.


                                                              Selesai

                             Setelah  kamu  menyaksikan  pementasan  drama  oleh  teman  kelompok.
                        Tentukan  mana  pementasan  yang  baik  dan  mana  yang  kurang  baik  beserta
                        alasannya! Tulislah jawabanmu pada lembar terpisah atau buku kerjamu dengan
                        format seperti di bawah ini.
                             Pementasan drama berawal dari suatu naskah (skenario). Dialog dan tata laku
                        yang  dipentaskan  oleh  para  pemainnya,  sesuai  dengan  cerita  yang  disusun
                        sebelumnya oleh penulis naskah. Ide penyusunannya bisa berdasarkan pemikiran
                        sang penulis. Dapat pula ide itu diambil dari cerpen, novel, dan karya-karya lainnya
                        yang sudah ada sebelumnya.
                             Langkah-langkah menulis naskah drama tidak jauh berbeda dengan  ketika
                        menulis teks lainnya. Hal pertama yang perlu kita tentukan adalah tema atau pokok
                        permasalahan  (konflik)  yang  akan  diungkap  dalam  drama  tersebut.  Misalnya,
                        tentang cinta, tragedi kemanusiaan, dan konflik sosial.
                             Berikutnya  adalah  pengumpulan  bahan.  Berbeda  dengan  ketika  menulis  teks
                        nonfiksi yang harus bersifat faktual (nyata), bahan untuk drama bisa berupa hasil
                        imajinasi atau paduan dari fakta dan imajinasi. Bisa juga merupakan saduran dari
                        karya-karya yang sudah ada, misalnya dari dongeng, cerpen, novel, hikayat, atau
                        pengalaman nyata.
                             Supaya hasilnya lebih menarik dan apik, kita juga perlu mneyusun kerangka atau
                        struktur alur ceritanya, yang meliputi prolog, orientasi, komplikasi, resolusi,




                                             Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar
                                                                                                                 51
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60