Page 53 - Bahan Ajar Bu Erna
P. 53

40






                         Puang Gamma      :  “Saya mengerti tapi apakah kamu sering masih perlu diberi
                                             sanksi sedang dia sudah berada di rumah saya sebagai
                                             pemangku adat”?
                         Warga 1          :  “Tapi Puang..... ”!

                         Tiba-tiba Puang Cazdia muncul.
                         Puang Cazdia     :  “Saya sudah paham maksud kalian baiklah saya yang akan
                                             memutuskan mengenai hukuman yang pantas bagi Ka’useng”.
                         Ka'useng         :  “Ibu selamatkan saya.., Aku tak akan mengulangi lagi
                                             perbuatan ini”. (Ka'useng kembali bersimpuh di kaki ibunya)
                         Puang Cazdia     :  “Anakku hukum itu tak bisa seperti karet yang bisa kendur dan
                                             bisa mengganti tidak anakku aku  juga tidak mau  kehilanganmu
                                             tapi  hukum  menghendaki  demikian  (kembali  berbicara  kepada
                                             warga) begini demi atas nama hukum kebenaran dan keadilan
                                             maka  aku  memutuskan  agar  kauseng  diberi  hukuman  yang
                                             setimpal  dengan  perbuatannya  tapi  dengan  satu-satunya
                                             permintaanku Ka'useng harus mati diatas pangkuanku  (Puang
                                             Cazdia merasa sangat perih, sedih, pedih, dan menangis).
                         Puang Gamma      :  “Kalau Ka'useng tidak bisa dimaafkan, ya apa boleh buat tapi
                                             bukankah  Ka'useng  telah  sempat  berlindung  di  rumah
                                             pemangku  adat  sebagaimana  kebiasaan  yang  berlaku  bila  si
                                             pelaku telah sempat menyaksikan bubungan rumah salah satu
                                             pemangku  adat  maka  selamatlah  orang  itu  dan  dia  harus
                                             terbebas  dari  hukum.  Ka'useng  tidak  hanya  sempat  melihat
                                             bubung  rumah  pemangku  adat  tapi  lebih  jauh  kaku  setelah
                                             berada di dalam rumah salah satu pemangku adat itu berarti
                                             Ka'useng dengan sendirinya terbebas dari segala tuntutan”.
                         Warga 5          :  “Benar juga saudara-saudara kita tidak bisa lagi mengganggu
                                             Ka'useng dia sudah terbebas dengan sesampainya di rumah
                                             Puang Gamma ini”.
                         Warga 1          :  “Kenapa engkau jadi berbalik membelah penguasa apakah
                                             engkau telah mendapat sesuatu darinya”?
                         Warga 2          :  “Apapun alasannya Ka'useng tak bisa dibebaskan begitu saja”!
                         Warga 4          :  “Tapi yang lebih prinsip adalah bahwa Ka'useng secara hukum dia
                                             tidak  bisa  lepas  dari  hukum  adalah  bahwa  sesungguhnya
                                             Ka'useng hanya sempat berlari ke rumah orang tuanya yang
                                             kebetulan pemangku adat”.
                         Koor Warga       :   “Yaaah...betul….”!
                         Warga 5          :  “Ya  saudara-saudara!  Jangan  salah  tanggapan  terhadap  saya
                                             saya tidak  akan berbalik  menjadi penghianat dan menginjak-
                                             injak hukumyang kita telah disepakati bersama tapi saya ingin
                                             agar kita mengambil tindakan dan keputusan secara cermat dan
                                             tepat”.





                                             Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar
                                                                                                                 49
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58