Page 21 - E-Modul Sistem Reproduksi
P. 21
c. Tahap pemasakan (maturasi)
Dalam tahap ini terjadi pembelahan meiosis untuk mendapatkan gamet yang
haploid.
Hasil:
- Meiosis I --> spermatosit II / oosit II + polosit I
- Meiosis II --> spermatid / ootid + polosit II.
Pada spermatogenesis, tahap ini masih dilanjutkan dengan spermiogenesis, yaitu
transformasi spermatid menjadi spermatozoid. Pada oogenesis: dalam tahap pemasakan,
pembelahan meiosis 1 oosit primer hanya menghasilkan 1 sel ootid yang fungsional,
sedangkan pada spermatogenesis: dari 1 spermatosit primer dihasilkan 4 spermatozoid
yang fungsional.
a. Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di dalam testis, tepatnya di tubulus seminiferus. Proses ini baru
dimulai pada saat pubertas yaitu ketika telah mencapai kematangan. Pada waktu itu,
hipofisis anterior mulai aktif mensekresikan FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hal ini
menyebabkan terjadinya peningkatan ukuran testis, sekresi androgen oleh sel-sel Leydig
meningkat dengan tajam, dan sel sel germa mulai melakukan aktivitas mitosis. FSH ini
dianggap sebagai starter spermatogenesis. Penampang melintang tubulus seminiferus
memperlihatkan bahwa pembuluh ini memiliki epitel germinal yang terdiri atas dua macam
sel yaitu sel spermatogenik (sel germa) dan sel sertoli.
Gambar 7. Proses spermatogenesis
Sumber: Reece et al, 2011
15