Page 52 - E-Modul Sistem Reproduksi
P. 52

C. Rangkuman



                 Fertilisasi (konsepsi/pembuahan), merupakan penyatuan gamet pria dan wanita dalam

             keadaan normal terjadi di ampula yakni sepertiga atas tuba uterina/tuba fallopi. Sekitar 24
             jam  setelah  fertilisasi  dan  setelah  4  hari  tambahan  akan  menghasilkan  blastokista.
             Blastokista adalah bola sel yang mengelilingi pusat rongga. Beberapa hari kemudian akan
             berubah menjadi embrio. Embrio akan ditanamkan ke dalam endometrium rahim, kondisi

             disebut dengan kehamilan (gestasi). Proses kehamilan manusia rata-rata terjadi selama 266
             hari  (38  minggu)  dari  pembuahan  ovum,  atau  40  minggu  dari  awal  siklus  menstruasi
             terakhir.  Proses  kehamilan  pada  manusia  terbagi  menjadi  3  trimester,  yaitu  trisemster
             pertama, trisemester kedua, dan trisemester ketiga.

                   Akhir  pada  trisemester  ketiga  adalah  proses  persalinan,  yakni  serangkaian  gerakan
             kontraksi uterus yang kuat dan berirama dalam mendorong janin dan plasenta keluar tubuh.
             Persalinan  biasanya  terdiri  dari  tiga  tahapan,  yaitu  penipisan  dan  pembukaan/pelebaran
             serviks,  persalinan  bayi  dari  rahim  keluar  melalui  vagina,  dan  keluarnya  plasenta.  Bayi

             yang baru lahir akan menerima nutrisi dari berupa air susu ibu (ASI). Dari segi gizi ASI
             terdiri  dari  air,  lemak  trigliserida,  karbohidrat  laktosa  (gula  susu),  sejumlah  protein,
             vitamin,  dan  mineral  klasium  dan  fosfor.  Menyusui  menggunakan  ASI  memberikan

             keuntungan untuk bayi dan ibunya. Selain nutrien, susu mengandung sejumlah sel imun,
             antibodi, dan bahan senyawa lain yang membantu melindungi bayi terhadap infeksi sampai
             ia  dapat  membentuk  sendiri  respon  imun  yang  efektif  beberapa  bulan  setelah  lahir.
             Menyusui  juga  cenderung  mencegah  ovulasi,  menurunkan  kemungkinan  kehamilan
             berikutnya pada ibu (meskipun bukan cara kontrasepsi yang handal).

                 Kontrasepsi  adalah  pencegahan  konsepsi  (pembuahan),  atau  mencegah  terjadinya
             pertemuan  antara  sperma  dengan  ovum  ketika  persetubuhan.  Contoh  kontrasepsi  yang
             dapat  digunakan  yaitu  IUD/ADR,  kontrasepsi  pil,  kontrasepsi  suntikan,  dan  cara

             sederhana. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu cara kontrasepsi yang baik adalah tidak
             berbahaya, dapat diandalkan, sederhana, (sedapat-dapatnya dapat dipasang sendiri), murah,
             diterima banyak orang, terus dipakai (continuation rate tinggi). Penggunakan kontrasepsi
             selain untuk mencegah terjadinya kehamilan juga dapat mencegah penyakit seks menular

             (PSM). PMS adalah penyakit menular menyebar melalui kontak seksual. Berdasarkan jenis
             agen, diketahui bahwa bakteri,virus, protista, dan jamur dapat menyebabkan PMS.












                                                          46
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57