Page 36 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 36
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU
Tidak terdapat keterangan yang menyebutkan alasan ketiga raja di wilayah
Bugis ini memeluk agama Katolik. Hal itu diduga disebabkan oleh kemampuan
de Payva dalam menjelaskan agama Katolik dalam bahasa daerah setempat
(Sewang 2004: 55; Pelras 1983: 69). Namun, pemerintah Portugis di Malaka
tidak menaruh perhatian serius atas usaha penyebaran Katolik di Sulawesi
Selatan. Ketika Raja Siang, salah seorang dari tiga raja Bugis yang memeluk
Katolik, meminta pengiriman misi di wilayahnya ternyata tidak mendapat
tanggapan serius dari pemerintah. Franciscus Xavier seorang misionaris Portugis
pernah menuliskan dalam suratnya (10 November 1545) tentang keinginannya
mengunjungi Makassar namun kapal yang ditunggunya tidak datang sehingga
ia memutuskan bertolak ke Maluku (Sewang 2004: 55). Dalam kurun 1580–90,
disebutkan hanya terdapat empat orang Fransiskan dikirim ke Sulawesi Selatan
namun usaha misi mereka tidak diberitakan kecuali dikatakan bahwa terdapat
sekitar 500 orang Portugis berdiam di Makassar. Kurangnya perhatian tersebut
mungkin disebabkan oleh Portugis yang lebih menaruh perhatian ke Maluku.
Persaingan memperebutkan pengaruh di kalangan elite dan usaha
penyebaran agama antara Portugis dan Melayu memunculkan berbagai versi
tentang keadaan tersebut. Versi Makassar mengisahkan bahwa akibat tidak dapat
menentukan pilihan di antara kedua agama tersebut, penguasa Kerajaan Gowa
memutuskan bertaruh dengan mengirimkan utusan kepada pemerintah Portugis
di Malaka untuk meminta pendeta dan pada saat bersamaan terdapat utusan ke
Aceh (atau mufti Mekkah) untuk mendapatkan mubalig. Raja Gowa bersumpah
akan memeluk agama yang utusannya lebih dulu tiba di kerajaannya, dan karena
mubalig Islam tiba lebih awal, paduka kemudian memeluk Islam (Pelras 2006:
158–9). Keadaan tersebut mungkin menjadi penyebab utama menurunnya misi
gereja di Sulawesi Selatan.
2.2 Kehadiran Orang Melayu
Masyarakat Melayu yang bermukim di pesisir Makassar merupakan kelompok
yang berjasa dalam penyebaran Islam di Sulawesi Selatan pada awal abad ke-
17. Tokoh-tokoh Melayu yang bermukim di Makassar memberikan saran kepada
ketiga mubalig asal Minangkabau untuk mula-mula mengislamkan penguasa
20