Page 48 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 48
timur-barat, kemiringan 85° Utara, sering terdapat vein
melintang dengan arah utara-selatan, kemiringan 75° -90°
Timur, yang terdapat di daerah kontak antara trachyte
dan andesit. Terdapat 3 buah ore shoot. Lehar vein ber-
kisar antara Yi - 6 meter, kadang-kadang mencapai 9 me-
ter, sedang rata-rata antara 1 - 2 meter.
f. Glum buk Barat
Arah vein 45° -55° utara-timur, kemiringan 75° Barat Laut.
Vein ini terbagi menjadi 4 bagian oleh patahan-patahan
melintang yang mempunyai 20° Barat Utara dan kemiring-
an 7 5° Timur. Foot wall: trachyte. Hanging wall: andesit
tua.
g. Lebong Bahan
Arah vein 75° utara-timur, kemiringan 85° N. Terdapat
dua patahan masing-masing sebelah barat dengan arah 45°
Utara-Timur, kemiringan 65° Tenggara. Wall rock terdiri
atas trachyte.
h. Glumbuk Selatan
Arah vein timur-barat, kemiringan selatan. Suatu patahan
dengan arah utara-selatan dan kemiringan 50° Barat mem-
bagi dua vein ini masing-masing terpisah 40 meter.
Bukit Tandai merupakan yang paling penting dan ekono-
mis menghasilkan 5 7% dari seluruh produksi, disusul oleh Le-
bong Baham 12%, Aer Noar 9%, Karang Suluh 8Y2% dan Lebong
Simau 1%. Vein umumnya mengandung bahan-bahan kalsit,
zeolit dan sulfida-sulfida. Mineral-mineral yang terpenting: py-
rit, sphalerit, galena, chalcopyrit, polybasite, argentite, elec-
trum, aqiularite (Ag 2 SAg2 Se).
Bijih supergene adalah emas murni, perak dan beberapa
mineral-mineral perak dan tembaga. Perbandingan Au : 1 Ag
(Emas : Perak) rata-rata untuk seluruh tambang adalah I : 14,
prosentase perak naik dengan bertambahnya kedalaman karena
bertambahnya mineral-mineral perak hypogene. Pengolahan:
konsentrasi, amalgamasi, cyanidasi.
39