Page 49 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 49
Sejarah Pertambangan Di Lebong Simpang
Tahun 1921 mulai diusahakan oleh Pemerintah Belanda
dan tahun 1926 seluruh kegiatan pertambangan dihentikan.
Tahun 1935 daerah konsesi ini diberikan kepada Perusahaan
Tam bang Rejang Le bong dan tahun 1938 mulai dikerjakan lagi.
Hingga pecah perang tahun 1941 tambang ini masih berjalan.
G e olog i
Terdiri atas andesit dalam endapan tertier. Kecuali itu di-
ketemukan juga breccia yang terdiri dari fragmen-fragmen
dacite di Air Kokai, endapan-endapan tufa. Endapan bijih ter-
dapat dua buah vein yang terpenting, yaitu vein barat dan timur
yang berjarak 400 meter satu sama lain, tetapi sangat terkenal
karena mengand ung ban yak sekali emas sekunder.
Vein Timur
Arah vein umumnya 10° - 30° Utara Timur di sebelah
utara melengkung dengan arah 70° Utara Timur. Bagian Utara
miring 70° - 90° Timur sedang bagian selatan miring 70° Barat.
Le bar vein antara 0 - 3 meter, panjang vein 1 ,5 km.
Vein Barat
Arah 35° Utara-Timur, kemiringan sangat tajam ke arah
barat laut atau tenggara. Vein ini terdiri atas dua bagian yang
dipisahkan oleh batuan samping, di sebelah selatan mereka
bercerai. Bagian barat dari vein ini termineralisir, lebarnya 1 ,5
meter. Panjang vein lebih kurang 800 meter.
Mineral dari vein adalah: pyrit, sphalerit, galena, oksida
mangan dan kaolin diketemukan juga di daerah ini. Emas mur-
ni kebanyakan terdapat pada vein Lebong Simpang merupakan
satu-satunya vein yang mengandung lebih banyak emas dari
pada perak, tetapi dengan bertambah dalam perak pun naik
jumlahnya.
40
liilill----------------------------- ------- -