Page 33 - SEJARAH KEBUDAYAAAN MALUKU
P. 33

kemudian  mengadakan  perjanjian  persahabatan.  Sejak  itu
              hubungan  dengan  Maluku  Utara  menjadi  erat.  (Paramita  R.
              Abdurrahman: 1973).

                  Selanjutnya F.L.  Cooley  mengemukakan  bahwa pengaruh
              penting pertama yang terjadi antara tahun 1475--1675 di Maluku
              adalah datangnya agama Islam ke Maluku Tengah dari Maluku
              Utara.  Hal  itu  disebabkan  karena  tahun  1480  kekuasaan
              kesultanan Ternate dan Tidore meluas ke  selatan,  membawa
              agama  Islam ke  negeri-negeri  di  pesisir utara pulau-pulau  di
              Maluku Tengah. Dikatakan bahwa agama Islam telah membawa
              perubahan  dalam  nilai-nilai  ekonomi  rakyat,  sistem
              kekerabatan  maupun  lembaga-lembaga  keagamaan.  Erat
              kaitannya  dengan  ha!  ini  Putuhena  mengemukakan  bahwa
              hubungan utara dengan kawasan kepulauan di bagian selatan
              terjalin  erat  terutama dengan  daerah-daerah yang  memeluk
              agama Islam.  Beberapa kerajaan kecil  di  wilayah ini,  seperti
              Hitu di Pulau Ambon,  Hatuhaha di Pulau Haruku dan Iha di
              Pulau  Saparua  kalaupun  tidak  merupakan  bahagian  dari
              kesultanan Ternate, setidak-tidaknya mengakui kekuasaan dan
              menjalin hubungan baik dengannya. Hoamual salah satu pusat
              politik  dan  perdagangan  cengkeh  di  Seram  Barat  adalah
              bahagian dari kesultanan Ternate.  Di sini ditempatkan seorang
              Kimelaha wakil sultan yang berkedudukan di pusat pemukiman
              orang-orang Ternate,  di  kampung  Gamsune.  Selain Hoamual
              pulau-pulau  Kelang,  Manipa,  Buano  dan  Buru  merupakan
              daerah  kekuasaan  Ternate.  Di  sini  ditempatkan  beberapa
              Sangadji.

                  Menurut  ceritera-ceritera  rakyat  setempat yang  masih
              hidup  di  beberapa negeri/desa  di  :Maluku  Tengah seperti  di
              Uli  Hatuhaha mengisahkan  bahwa Islam yang  menyebar ke
              daerah itu berasal dari tanah Hejaz, Pasai dan kemudian Jawa.
              Menurut  ceritera H.  Umar Tuasikal,  seorang kepala  adat  di
              Pelau, masuknya Dinul Islam di Hatuhaha dibawa oleh seorang
              aulia' yang diasingkan ke luar tanah Hejaz pada masa dinasti
              Umayyah.  Dengan sebuah bahtera yang penuh "rahasia" aulia'
              mengarungi samudera dan akhirnya tiba di pulau Seram, yaitu



                                             18
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38