Page 43 - SEJARAH KEBUDAYAAAN MALUKU
P. 43

2.3 Agama  Kristen

                  Agama Kristen  atau agama Nasrani  masuk ke  Indonesia
              melalui  orang-orang  Portugis  pada awal  abad ke-16.  Berita-
              berita tentang ummat Katholik perintis dalam sejarah Gereja
              Katholik di  Indonesia tahun 645--1700  menceriterakan bahwa
              ketika  orang-orang Portugis  tiba di Maluku  pada tahun  1512
              mereka  menyaksikan  penduduk  Tidore,  Ternate,  beberapa
              pulau  kecil,  Hitu  di  Ambon dan beberapa tempat lain  sudah
              beragama Islam.  Sementara penduduk Leitimur  di  Ambon,
              penduduk kepulauan  Uliase,  Buru  dan  Seram  masih  hidup
              dalam agama nenek moyang terutama mereka yang tinggal di
              pedalaman atau pegunungan.  (Sejarah Gereja Katholik Indo-
              nesia  : 645-1900, hal. 59).  Setelah terjadi kontak dagang dengan
              para  penguasa  setempat,  orang-orang  Portugis  kemudian
              berhasil  mendirikan  sebuah benteng di  Ternate  diberi  nama
              Sao-paolo  dan sebuah benteng di Ambon di beri nama Hatu
              Nuku.  Orang-orang  Portugis  yang  sebagian  besa.r  adalah
              pedagang dan prajurit  tinggal  di  dalam benteng-benteng ini.
              Selain  itu  dipekerjakan  rohaniwan  sebagai  pastor untuk
              mengurus iman Katolik orang-orang Portugis di Ternate.  Para
              rohaniawan  membangun  sebuah  gereja  di  dalam  benteng.
              Dalam  tahun  1534,  panglima  benteng  Sao  Paolo  Tristao
              d' Atayde  dan  Gonsalo  Veloso  seorang  saudagar  Portugis
              memulai kegiatan penyampaian berita Kristiani di Ternate dan
              Moro.  Diberitakan  bahwa Kolano  Mamuya  di  Moro  menjadi
              salah seorang Kristen yang pertama di Morotai dengan nama
              Don Joao.

                  Pada mulanya  hubungan  orang-orang  Portugis  dan  pen-
              duduk  Maluku  berjalan  dengan  baik,  sehingga  perdagangan
              mereka  berjalan  lancar.  Namun  karena  keserakahan  dan
              tindakan-tindakan  para  pedagang yang  kurang  berkenan
              timbullah ketidaksenangan rakyat, sehingga hubungan mereka
              dengan  rakyat  Maluku jadi  memburuk.  Bahkan  penduduk
              Maluku yang mulai tertarik pada agama Kristen yang dibawa
              oleh  para padri  Portugis  dimusuhi.  Hal  itu  disebabkan  oleh
              Tristao  d'Atayde yang tidak  berhasil  membina persahabatan



                                             28
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48