Page 47 - SEJARAH KEBUDAYAAAN MALUKU
P. 47
pemerintah kolonial Belanda menggunakan agama sebagai alat
politik dalam mencapai kemajuan-kemajuan tertentu bagi
dirinya. Sampai berakhir masa penjajahannya di Maluku, tidak
banyak rakyat Maluku yang mencapai pendidikan yang
memadai, bahkan ajaran agama pun tidak dipahami secara
mendalam.
2.4 Pengaruh Agama Kristen Terhadap Kebudayaan Penduduk
Kekuasaan Portugis di Maluku pada permulaan abad
ke enam belas, (1512) yang berlangsung sampai awal abad 17
(1605), menampakkan pengaruhnya terutama dalam bidang
perdagangan rempah-rempah dan penyebaran agama Kristen
melalui Misi Katolik kepada penduduk Maluku.
Proses Kristenisasi yang berbarengan dengan kolonisasi
oleh orang-orang Portugis dan Belanda itu banyak memberi
warna dalam kehidupan penduduk Maluku. Selain pengaruh
Islam yang sudah berjalan sejak abad 14 ddan 15, pengaruh
Kristen dengan unsur-unsur barat telah meninggalkan andilnya
pula.
Cooley dalam penelitian antropologinya menyebutkan
bahwa, di dalam perkerabatan, ada bukti-bukti tertentu
bahwa di Seram, dan mungkin di Ambon-Lease juga, sebelum
kedatangan pengaruh-pengaruh dari luar, sistem perkerabatan
disusun berdasarkan garis keibuan (matrilineal). Kemudian
pola kemasyarakatan yang pokok ini mengalami perubahan
sehingga sekarang ini hampir seluruh daerah mengikuti
garis kebapaan (patrilineal). Perubahan ini mungkin sekali
akibat dari pengaruh-pengaruh dari luar, khususnya agama
Islam yang kemudian diperkuat oleh agama Kristen dan
kebudayaan Eropa yang semuanya menganut secara tegas garis
kebapaan dalam sistem perkerabatannya. (Cooley: 1971,
hal 121).
Unsur-unsur asing itu telah membawa perubahan-
perobahan lain pula dalam lembaga-lembaga keagamaan, nilai-
nilai dan kehidupan perekonomian rakyat.
32