Page 49 - SEJARAH KEBUDAYAAAN MALUKU
P. 49
Adanya hubungan dan pergaulan sehari-hari antara
orang-orang Portugis dan orang-orang Maluku selama puluhan
tahun telah membawa berbagai perubahan. Akibat masuknya
unsur-unsur kebudayaan Portugis ke dalam kebudayaan
Maluku, nama-nama dari beberapa mata-rumah menggunakan
nama Portugis seperti De Fretes, Da Costa, De Lima, Gomis,
Gasperz dan sebagainya. Hal ini nampak pula dalam beberapa
istilah dalam bahasa Melayu-Ambon sehari-hari seperti
bendera, jendela, kemeja, kereta, gereja, kadera, meja, sekolah,
roda, sabun, almari, banku, lampu, minggu, lenso, tempo,
prangko, arloji, garpu, kampong, kartu dan lain-lain.
Kehadiran Portugis di Maluku yang kurang dari seratus
tahun itu, diganti dengan kehadiran Belanda yang berlangsung
jauh lebih lama, telah memberi corak yang khas kepada
masyarakat dan kebudayaan Maluku, khususnya dalam agama
Kristen. Segera setelah Belanda mengambil alih kekuasaan dari
Portugis di Maluku pada tahun 1605, melalui badan dagang
mereka yang beroperasi di nusantara yaitu voe, maka
segeralah Belanda mulai meluaskan kekuasaannya di atas dasar
yang telah diletakkan oleh Portugis dalam bidang-biadang
perdagangan, politik dan militer. Di dalam waktu yang
relatif singkat (1605-1675) voe berhasil mencapai dan
mempertahankan suatu tujuan politik-ekonomi yang pemah
dikejar Portugis, yaitu menguasai secara mutlak perdagangan
rempah-rempah. Untuk mencapai tujuan tersebut dan guna
memperoleh untung yang sebesar-besamya, voe melakukan
berbagai tindakan seperti memindahkan pusat produksi
rempah-rempah, terutama cengkeh, dari Maluku Utara ke
Maluku Tengah agar lebih gampang dikontrol. Hal ini
disebabkan karena di Maluku Utara, VOC mendapat saingan
berat dari pedagang Inggris dan Spanyol di samping
perlawanan dari Kesultanan Ternate dan Tidore yang semakin
gigih. Tindakan ini telah membawa suatu perubahan baru bagi
masyarakat MalukuTengah dalam kehidupan ekonomisnya
yaitu memelihara atau mengelola suatu tanaman baru yang
memberi hasil yang sangat tinggi nilainya. Itu berarti telah
memberi suatu perubahan dalam kehidupan sosial dan ekonomi
penduduk.
34