Page 54 - SEJARAH KEBUDAYAAAN MALUKU
P. 54

BAB III
                                  MALUKU UTARA


           3.1  GeogTafi  dan  Politik

               Betapapun juga,  hubungan  antara  geografi  dan  politik
           cukup jelas  di  Maluku  Utara.  Sekalipun  dari  segi  geografi,
           istilah  Maluku  terbatas  pada  pulau-pulau  yang  memiliki
           kedaton  saja  (Ternate,  Tidore,  Bacan  dan  Jailolo),  namun
           tidaklah berarti bahwajangkauan kekuasaan kerajaan-kerajaan
           itu terbatas pada pulau-pulau tertentu saja di Maluku  Utara.
           Dari  segi  geografi  nampaknya  seluruh  wilayah  perairan  di
           Maluku Utara (kini dinamakan Laut Maluku, Laut Halmahera,
           Laut Seram) merupakan sarana yang memungkinkan perluasan
          jangkauan  kekuasaan  dari  kerajaan-kerajaan  itu.  Selain  itu,
           wilayah  maritim  juga  merupakan  batasan  interaksi
           perdagangan  dan  pelayaran  penduduk  yang  berdiam  di
           sekitarnya. Demikian pula persebaran budaya kedaton Maluku
           Utara memanfaatkan jalur-jalur politik  dan  perdagangan itu,
           dengan  batasan-batasan  geografi  yang  sama  pula.  Dengan
          demikian  tidak  mengherankan  kalau  interaksi  antara
          Halmahera dan Seram Utara sangat menentukan pola masya-
          rakat  di  kedua  pulau  itu;  demikian  pula  interaksi  antara
          pusat-pusat kekuasaan di Maluku Utara dengan pulau-pulau di
          sekelilingnya merupakan akibat langsung dari keadaan geografi
          itu. (Leirissa 1996,  1994).



                                          39
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59