Page 15 - sistem sirkulasi
P. 15

KARAKTERISTIK LEUKOSIT

   1. Semua leukosit dapat keluar dari pembuluh darah. Ketika leukosit di dalam pembuluh darah diaktivasi, akan

     mendekati  dan  menempel  pada  dinding  pembuluh  darah  dalam  suatu  proses  yang  disebut  marginasi.  Setelah
     berinteraksi lebih lanjut dengan sel endotel (epitel pembuluh darah), leukosit yang teraktivasi menembus endotel
     dan memasuki jaringan. Proses ini disebut emigrasi atau diapedesis.
   2. Semua  leukosit  mampu  bergerak  secara  amoeboid.  Gerak  amoeboid  adalah  pergerakan  meluncur  yang

     disebabkan oleh aliran sitoplasma ke arah yang dituju (pergerakan ini diberi nama amoeboid karena serupa dengan
     pergerakan Amoeba).  Pergerakan amoeboid memungkinkan leukosit melewati endotelium menuju jaringan perifer.
   3. Semua leukosit tertarik pada rangsangan kimiawi khusus. Karakteristik ini disebut koemotaksis positif, yang
     akan menuntun leukosit untuk menyerang patogen, menuju jaringan rusak atau yang lainnya.

   4. Neutrofil, Eosinofil, dan Monosit mampu melakukan pagositosis. Sel-sel leukosit tersebut dapat menelan patogen,
     sel  debris  atau  materi-materi  yang  lain.  Neutrofil  dan  eosinofil  kadang-kadang  disebut  mikrofagh  untuk
     membedakan dengan makrofagh yang lebih besar dalam jaringan ikat. Makrofagh adalah monosit yang keluar dari
     pembuluh darah dan menjadi sangat aktif melakukan pagositosis.

   d. Keping Darah (Trombosit)                                                   Konsentrasi  eritrosit  lebih  tinggi  pada  orang

                                                                                 yang  tinggal  di  dataran  tinggi  karena
                                                                                 berkurangnya   tekanan   atmosfer   dan
                                                                                 konsentrasi oksigen. Hal ini akan mengurangi
                                                                                 tingkat  oksigen  yang  masuk  ke  dalam  darah,
                                                                                 menyebabkan  penurunan  konsentrasi  oksigen
                                                                                 dalam   darah,   yang   pada   gilirannya,
                                                                                 merangsang produksi eritrosit.







                           Gambar  14. Trombosit
      Trombosit adalah fragmen sitoplasma megakariosit yang tidak berinti dan terbentuk di sumsum tulang. Trombosit
  berbentuk cakram dan rata-rata diameter sekitar 3 μm. Permukaan trombosit memiliki glikoprotein dan protein yang
  memungkinkan  trombosit  untuk  menempel  pada  molekul  lain,  seperti  kolagen  dalam  jaringan  ikat.  Dalam  setiap

  mililiter darah pada keadaan normal terdapat sekitar 250.000 trombosit (kisaran 150.000 – 450.000/mm³). Trombosit
  tidak mempunyai inti, namun terdapat organel dan enzim sitosol untuk menghasilkan energi dan mensintesis produk
  sekretorik yang disimpan dalam granul. Trombosit mengandung aktin dan miosin dalam konsentrasi tinggi sehingga
  trombosit  dapat  berkontraksi.  Trombosit  dapat  bertahan  sekitar  5-9  hari  dan  setelah  itu  akan  dihancurkan  oleh

  makrofag. Trombosit diproduksi dalam sumsum merah. Trombosit tidak keluar dari pembuluh darah, tetapi sepertiga
  dari  trombosit  total  selalu  tersimpan  di  rongga-rongga  berisi  darah  di  limfa  yang  akan  dikeluarkan  oleh  limfa  jika
  terjadi  perdarahan.  Trombosit  memainkan  peran  penting  dalam  mencegah  kehilangan  darah  dengan  cara:  (1)
  membentuk keping/butiran, yang menutup lubang kecil di pembuluh darah dan (2) merangsang dibentuknya kontruksi

  bekuan yang membantu menutup luka besar di pembuluh darah.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20