Page 29 - MODUL JADI
P. 29

tersebut. Pemberlakuan e-Faktur tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahan,

                       kenyamanan,  dan  keamanan  bagi  PKP  dalam  melaksanakan  kewajiban  perpajakan
                       khususnya pembuatan Faktur Pajak. Kriteria PKP yang diwajibkan membuat Faktur

                       Pajak berbentuk elektronik diatur lebih lanjut dengan Peraturan Dirjen Pajak (Peraturan
                       Dirjen Pajak No. per-16/PJ/2014). Kriteria tersebut sangat sederhana, yaitu PKP yang

                       wajib membuat Faktur Pajak berbentuk elektronik ditetapkan dengan Keputusan Dirjen

                       Pajak.
                              Dirjen Pajak dapat menerbitkan Keputusan Dirjen Pajak yang terpisah untuk

                       menetapkan PKP yang diwajibkan membuat Faktur Pajak berbentuk elektronik selain
                       PKP yang telah ditetapkan dalam Keputusan Dirjen Pajak berbentuk elektronik selain

                       PKP yang telah ditetapkan dalam Keputusan Dirjen Pajak No. Kep-136/PJ/2014. Sesuai

                       dengan Pasal 2 Keputusan Dirjen Pajak No. Kep-136/PJ/2014, kewajiban pembuatan
                       e-Faktur tidak berlaku untuk:

                       1.  pedagang  eceran  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  20  Peraturan  Pemerintah

                           Nomor 1 Tahun 2012.
                       2.  PKP Toko Retail yang melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP kepada orang

                           pribadi pemegang paspor luar negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16E UU

                           PPN 2009, dan
                       3.  Bukti  pungutan  PPN-nya  berupa  dokumen  tertentu  yang  kedudukannya

                           dipersamakan dengan Faktur Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (6)

                           UU PPN 2009.
               Hal-hal yang perlu diketahui terkait dengan e-Faktur diinformasikan sebagai berikut:

                   1.  e-Faktur berbentuk elektronik, sehingga tidak diwajibkan untuk dicetak dalam bentuk
                       kertas, namun demikian dalam hal diperlukan cetakan kertas baik oleh pihak penjual

                       dan/atau pihak pembeli, e-Faktur dipersilahkan untuk dicetak sesuai dengan kebutuhan.
                   2.  e-Faktur  ditandatangani  secara  elektronik  sehingga  tidak  disyaratkan  lagi  untuk

                       ditandatangani secara basah oleh pejabat/pegawai yang ditunjuk oleh Pengusaha Kena

                       Pajak
                   3.  e-Faktur menggunakan mata uang Rupiah (IDR). Jika penyerahan BKP dan/atau JKP

                       menggunakan mata uang selain Rupiah, mata uang tersebut harus dikonversi dulu ke

                       dalam IDR dengan kurs yang berlaku menurut Keputusan Menkeu pada saat pembuatan
                       e-Faktur






                                                           22
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34