Page 26 - KON_B_KELOMPOK 5
P. 26

25







              Keterangan subjek didukung oleh hasil wawancara
       peneliti  dengan  key  informan  EH  dan  SA  yang
       menyatakan bahwa salah satu konflik yang menonjol
       di  himpunan  beberapa  anggota  kurang  motivasi  dan
       sibuk  dengan  berbagai  kegiatan  organisasi  di  luar
       himpunan  sehingga  sulit  mengumpulkan  pengurus
       dalam  jumlah  yang  utuh.  Namun  di  sisi  lain  konflik

       sejauh     ini    mampu       mendewasakan          pengurus
       himpunan.  EH  dan  SA  juga  membenarkan  bahwa  IA
       selama ini hanya terbuka pada hal teknis, sedangkan
       hal-hal  terkait  kendala  dalam  menyelesaikan  konflik
       tidak pernah diceritakan pada DPO. SA pun mengakui
       bahwa  pada  periode  kepengurusan  ini  banyak
       memberikan  tekanan  dengan  harapan  program

       himpunan  dapat  mencapai  sukses  dan  membawa
       nama baik BK UNY








                            Penelitian subjek TW menjelaskan bahwa subjek menganggap penting adanya
                 konflik  di  tubuh  himpunan  karena  dapat  menjadi  ajang  bagi  pengurus  untuk
                 mengevaluasi kesalahan dan menjadi titik baru untuk lebih berkembang. Subjek TW

                 berprinsip bahwa konflik harus segera diselesaikan saat itu juga agar tidak menjadi
                 unfinished  bussiness  bagi  himpunan  maupun  pengurus  di  kemudian  hari.  Sama
                 seperti  subjek  IA,  subjek  TW  mengakui  bahwa  konflik  himpunan  didominasi  oleh
                 sikap pengurus yang belum mampu untuk bertanggung jawab sepenuhnya dengan
                 memprioritaskan  himpunan  di  samping  kegiatan  yang  lain.  Selanjutnya  faktor

                 eksternal  didominasi  oleh  keterlibatan  dosen  pendamping  mahasiswa  yang  terlalu
                 dalam kepada himpunan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Subjek TW juga
                 menyebutkan  salah  satu  lembaga  ormawa  FIP,  B*M,  yang  terkesan  bertindak
                 sepihak  tanpa  persetujuan  ketua  himpunan  ketika  memasukkan  beberapa  nama
                 pengurus  dalam  programnya.  Kendala  yang  TW  alami  ketika  akan  menyelesaikan
                 konflik adalah sulit mengoordinasi teman-teman untuk bekerja sama dengan lebih
                 efisien  dan  tepat  waktu.  Subjek  TW  berusaha  untuk  selalu  terbuka  dengan  cara

                 mengkomunikasikan  kendala  yang  dialami  kepada  DPO  melalui  chat  grup  atau
                 dengan  sesama  pengurus  2015.  FD  sebagai  key  informan  turut  memberikan
                 informasi yang sama seperti subjek bahwa intervensi dosen pendamping mahasiswa
                 dan  indikasi  kecurangan  yang  dilakukan  oleh  B*M  menjadi  faktor  eksternal  yang
                 menyumbang  konflik  untuk  himpunan.  Pengurus  memilih  menyikapi  hal  tersebut
                 dengan  terus  berpikir  positif  sekalipun  membuat  ketidaknyamanan  di  dalam

                 himpunan.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31