Page 49 - Kumpulan Cerita Rakyat Pamona, Sebuah Intepretasi Baru
P. 49
langkah Rumongi sambil menunjuk ke langit. Rumongi
sempat menceritakan perihal penyesalannya atas sikapnya
kepada Lasaeo sambil melanjutkan langkahnya berlari.
Rumongi berlari menyusul Lasaeo, memanjat tangga dari
akar pepohonan itu.
59
“Ampungi aku , Ndongaku,” teriak Rumongi sambil
menangis. Lasaeo melihat Rumongi yang berusaha
menyusulnya, tapi ia telah bertekad untuk tidak lagi
peduli. Kehormatannya dan panggilan batinnya untuk
pulang jauh lebih hakiki daripada sekedar memikirkan
waktu yang ia rasakan telah disia-siakannya di dunia
manusia.
60
“Rayaku malentora ,” kata Lasaeo. “Tapi ini sudah
61
janji .” Setelah mengakhiri perkataannya sendiri, Lasaeo
menggunakan parang di genggamannya untuk menebas
tali dari akar pohon yang tersisa di bawahnya. Rumongi
59 Ampuni/maafkan saya
60 Hatiku sedih sekali
61 Takdir/nasib
45