Page 46 - Kumpulan Cerita Rakyat Pamona, Sebuah Intepretasi Baru
P. 46
51
“Jadi, bagaimana kalau mau hajatan, Ndongaku ?” tanya
Rumongi dengan polosnya.
52
“Yang keluar justru lunce ,” jawab Lasaeo setengah
berbisik dan seketika memancing gelak tawa Rumongi
disusul dirinya. Lasaeo berpikir Rumongi sudah mengerti
sehingga tidak perlu ia menjelaskan terlalu banyak
tentang dirinya lagi.
Katak
Setelah setahun, Lasaeo dan Rumongi dikaruniai seorang
anak laki-laki. Mereka sangat berbahagia. Sayangnya
pada suatu hari ketika Lasaeo sedang menimang anaknya,
ternyata si anak membuang hajat.
“Kesini dulu, Ndongaku, si kecil kita buang hajat,”
panggil Lasaeo yang mulai panik.
51 Panggilan sayang untuk suamiku/istriku
52 Katak
42