Page 48 - Kumpulan Cerita Rakyat Pamona, Sebuah Intepretasi Baru
P. 48
Setelah merasa cukup tenang, Lasaeo menyerukan sebuah
mantra ke arah langit. Seutas tali dari akar pepohonan
saling menjalin membentuk tangga, turun dari langit,
tepat di hadapan Lasaeo. Ia perlahan menaiki tali tersebut.
Rumongi baru saja membersihkan kotoran dari hajatan
anaknya, ketika dirinya sadar bahwa suaminya Lasaeo
bukanlah seorang manusia biasa. Lasaeo pernah dengan
jelas memberitahukannya rahasia tentang pantangan dan
masalah lunce, yang dikiranya adalah sebuah lelucon.
Sekarang Lasaeo menghilang entah kemana! Dengan
terburu-buru mengikatkan anaknya ke belakang
punggungnya menggunakan seutas kain, Rumongi berlari
meninggalkan rumah dan mencoba mencari jejak
suaminya tersebut. Ia tidak terlalu kesulitan mencari,
karena tinggal mengikut jejak batang pepohonan yang
berserakan di tanah. Itu pasti ulah kemarahan Lasaeo, kata
Rumongi dalam hati dengan cemas.
“Rumongi, cepat, itu pue Lasaeo di sana, mau kembali ke
kahyangan,” kata salah seorang warga mengarahkan
44