Page 48 - Bahan Ajar Yolly Sawitri
P. 48
Buku Ajar IPA Terpadu
Gambar 10. Stroberi dan Cengkeh Sebagai Alternatif Pemberi Aroma
Zat pemberi aroma ada yang bersifat alami dan sintesis. Zat pemberi aroma yang
berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami, misalnya dari ekstrak buah
strawberry seperti pada Gambar 10, ekstrak buah anggur, minyak atsiri atau vanili
disebut pemberi aroma alami. Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetis,
misalnya amil kaproat (aroma apel) amil asetat (aroma pisang ambon), etil butirat
(aroma nanas), vanilin (aroma vanili) dan metil antranilat (aroma buah anggur) disebut
pemberi aroma sintetis. Selai merupakan salah satu contoh bahan makanan yang
menggunakan zat pemberi aroma.
Dari sekian banyak zat aditif pada makanan, tentu alangkah lebih baiknya jika
penggunaannya sesuai dengan aturan WHO dan aturan pemerintah melalui
badankesehatannya. Berikut ini adalah batas yang diperolehkan dalam menggunakan
bahan aditif makanan.
Tabel 6. Batas Ambang Menggunakan Zat Aditif
Batas ADI (Acceptable
No Zat Aditif Batas per kg Makanan Daily Intake) per kg berat
badan
1 BHA 100 mg - 1.000 mg 0 - 0,3 mg
2 BHT 100 mg - 1.000 mg 0 - 0,125 mg
3 Asam cuka Secukupnya Secukupnya
4 Asam sitrat 5 g - 40 g Secukupnya
5 Siklamat 500 mg - 3 g -
6 Aspartam - -
7 Asam benzoat 600 mg – 1 g 0,5 g
8 Asam sorbat 500 mg - 3 g 0,25 mg
9 Beta karoten 100 mg – 600 mg -
10 Karamel 150 mg – 300 mg Tidak ada batasan
11 Tartrazin 30 g – 300 mg 0 - 0,75 mg
12 Karmoisin 50 mg – 300 mg 0,4 mg
13 Eritrosin 30 g - 300 mg 0 - 0,6 mg
14 MSG Secukupnya 0 - 120 mg
45
Bahan ajar IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VIII