Page 127 - BUKU DASAR-DASAR PENGAMANAN HUTAN_Neat
P. 127
114 Sudirman Sultan
• Pembuatan Jalur Kuning
• Pembuatan Jalur Hijau
• Pembuatan Parit “V’
• Pembuatan Menara Kebakaran
4. Pendekatan Sosial Budaya
• Penanaman Kayu Bakar di Pinggir Hutan
• Penanaman Pakan Ternak
• Penanaman Bahan Kerajinan
• Mempertahankan budaya/tradisi yang mendukung pencegahan
kebakaran hutan, seperti sumpah adat, sumpah cendana, dan lain-
lain.
B. Pemadaman Kebakaran Hutan
Demi efektivitas pemadaman kebakaran hutan dan lahan, diperlukan
deteksi dini dan pelaporan yang baik. Jika deteksi dini tidak efisien, kerusakan
yang ditimbulkan akibat kebakaran, dapat menjadi sedemikian besar
karena upaya-upaya penanggulangan yang terlambat. Pemadaman belum
dilakukan sampai suatu kebakaran dapat diketahui atau dideteksi. Selang
waktu antara mulainya kebakaran dengan datangnya tenaga pemadam ke
lokasi kebakaran, mencakup waktu-waktu untuk beberapa jenis kegiatan,
yaitu: deteksi, pelaporan, persiapan, pemadaman, dan mobilisasi.
Cara-cara deteksi yang mungkin dapat dilakukan, antara lain:
• deteksi dan pelaporan suka rela dari masyarakat;
• patroli darat (secara rutin);
• pengawasan dan menara api; dan
• patroli udara dan penginderaan jarak jauh (satelit).
Prinsip pemadaman kebakaran hutan dan lahan yaitu untuk menemukan
kebakaran secara cepat/dini dan kemudian memadamkannya selagi api
masih kecil. Sementara itu, prinsip utama dalam pemadaman kebakaran
hutan dan lahan adalah sebagai berikut.
• Capailah setiap lokasi kebakaran hutan secepat mungkin dengan
selamat. Seranglah dengan kekuatan penuh, sehingga api mengecil.
Jaga hingga dapat dipastikan bahwa api benar-benar mati.
• Buatlah ilaran lebih cepat dari penjalaran api.
• Perlu diketahui tentang klasifikasi bahan bakar untuk menentukan
kecepatan menjalar api dan ketahanan untuk mengendalikan api.
• Perencanaan pengendalian kebakaran hutan untuk kondisi