Page 130 - BUKU DASAR-DASAR PENGAMANAN HUTAN_Neat
P. 130
Dasar-Dasar Pengamanan Hutan 117
f. Mop-Up
Mop-up dikerjakan setelah kebakaran terkontrol. Pekerjaannya
terdiri dari pemadaman sisa-sisa api atau memindah-mindahkan
material yang masih membara di sepanjang atau dekat ilaran api.
Di bawah ini beberapa petunjuk pelaksanaan mop-up, antara lain:
• Setelah api dapat dikendalikan, padamkan semua material
yang membara sepanjang sisi api.
• Semua bahan bakar yang diperkirakan dapat menggelinding
diambil/dipindah posisikan sedemikian rupa, sehingga tidak
tidak memungkinkan bergerak ke luar ilaran.
• Bahan bakar khusus, seperti pohon mati, log yang membusuk,
tonggak, dan cabang pohon yang dekat permukaan tanah,
baik yang ada di dalam, maupun di luar ilaran harus dibuang.
• Dalam hal pekerjaan mop-up, pada kasus api kecil, semua api
harus dipadamkan.
• Pada kasus api besar, cukup material terbakar dipadamkan.
Dengan demikian, api tidak dapat menjilat, loncat, atau
menggelinding ke luar ilaran.
• Jika air tersedia, dapat digunakan untuk pekerjaan lanjutan
yang lebih baik. Air dapat juga digunakan untuk membuat
lumpur untuk menutupi sisa-sisa bara.
Patroli/pengawasan diperlukan pada tahapan pemadaman kebakaran,
sehingga percikan api yang terakhir tidak nampak lagi. Tetap waspada
harus dipegang pada kawasan yang terbakar ataupun yang tidak terbakar di
sekelilingnya, untuk mendeteksi loncatan api.
Tujuan penting dari patroli dan pengawasan adalah mencari dan
memadamkan sisa-sisa bahan bakar yang terbakar di area yang terbakar.
Tujuan patroli dan pengawasan yaitu untuk mencari dan memadamkan sisa-
sisa bara api di dalam areal yang terbakar.
C. Kunci Pokok Operasi Pemadaman
Sepuluh kunci pokok dalam melakukan operasi pemadaman kebakaran
hutan, antara lain:
1. Hendaknya selalu mencari informasi mengenai perubahan cuaca.
2. Selalu mengamati perilaku kebakaran, kebakaran akan tetap berlangsung
terus atau tidak.
3. Hendaknya bergerak cepat apabila terdapat perubahan arah angin untuk keselamatan.