Page 131 - BUKU DASAR-DASAR PENGAMANAN HUTAN_Neat
P. 131

118   Sudirman Sultan


            4.  Membuat  jalur  pelarian  dan  diinformasikan  kepada  seluruh  regu
                pemadam kebakaran.
            5.  Mencari  tempat  yang  aman  untuk  melakukan  pemantauan  seluruh
                area yang terbakar.
            6.  Bekerja  dengan  tingkat  kewaspadaan  tinggi  bekerja  dengan  tenang/
                tidak panik, berpikir jernih, dan bertindak secara meyakinkan.
            7.  Jaga komunikasi antarsesama regu pemadam, komandan regu pemadam
                dengan Posko lapangan dan POSKODAL Kebakaran Hutan Provinsi dan
                Pusat, Gunakan HT, CB atau sistim radio komunikasi lainnya.
            8.  Perintah  dan  instruksi  harus  diberikan  dengan  jelas,  pastikan  yang
                diberi perintah/instruksi telah paham.
            9.  Tetap bekerja sama dalam satu regu dengan regu lainnya. Apabila ada
                yang memisahkan diri, maka rawan terjadi kecelakaan terhadap orang
                tersebut.
            10.  Padamkan  api  dengan  bersemangat.  Namun,  keselamatan  pribadi
                adalah prioritas utama.

            D.  Penanganan Pasca-kebakaran Hutan

                Penanganan  pasca-kebakaran  hutan  dan  lahan  bertujuan  untuk
            beberapa hal, antara lain:
            1.  Mendapatkan  data  dan  informasi  luas  lahan  yang  terbakar,  vegetasi
                yang terbakar, penyebab kebakaran hutan, fungsi hutan dan atau lahan
                yang terbakar, dan jenis data informasi lain yang terkait.
            2.  Pengawasan areal bekas terbakar
            3.  Mendapatkan efek jera bagi setiap orang dan atau kelompok korporasi
                yang dengan sengaja atau lalai dalam setiap kejadian kebakaran hutan
                dan lahan (karhutla).
                Penanganan pasca-kebakaran hutan dilakukan melalui kegiatan sebagai
            berikut.
            1.  Pengumpulan bahan keterangan (pulbaket)
                Pulbaket  dilakukan  melalui  pengecekan  lapangan  pada  area  yang
                terbakar  dengan  menggunakan  data  titik  panas  yang  terpantau,
                pengumpulan contoh tanah, dan bukti lainnya di area yang terbakar.
            2.  Identifikasi
                Identifikasi  dilakukan  untuk  mengetahui  penyebab  kebakaran,  luas
                kebakaran,  tipe  vegetasi  yang  terbakar,  pengaruhnya  terhadap
                lingkungan dan ekosistem.
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136