Page 135 - BUKU DASAR-DASAR PENGAMANAN HUTAN_Neat
P. 135

122   Sudirman Sultan


            C.  Pedoman Dasar

                Pedoman dasar dalam manajemen operasi pengamanan hutan adalah
            sebagai berikut, antara lain:
            1.  Penetapan Sasaran
                Sasaran operasi pengamanan hutan meliputi bentuk potensi gangguan,
                ambang gangguan, dan gangguan nyata tertentu, yang ditanggulangi
                dengan  operasi  pengamanan  hutan.  Potensi  Gangguan  (PG)  adalah
                situasi/kondisi yang merupakan akar masalah dan/atau faktor stimulan/
                pencetus yang berkorelasi erat terhadap timbulnya ambang gangguan.
                Ambang Gangguan (AG) adalah suatu situasi/kondisi keamanan yang
                akan  menimbulkan  Gangguan  Nyata  (GN),  apabila  tidak  dilakukan
                penindakan.  Gangguan  Nyata  adalah  gangguan  berupa  kejahatan,
                pelanggaran hukum, atau bencana yang dapat menimbulkan kerugian
                negara.
                    Sasaran ditetapkan melalui analisis bentuk sasaran, waktu, tempat,
                dan  aspek-aspek  yang  menyertainya,  selanjutnya,  dipertajam  dalam
                Target  Operasi.  Target  Operasi  (TO)  adalah  sasaran  yang  dipertajam
                berdasarkan skala prioritas dan dapat diukur untuk ditangani, dicapai
                dalam penyelenggaraan operasi pengamanan hutan. TO meliputi orang,
                benda atau barang, lokasi atau tempat, kegiatan, dan perkara.
                    Penentuan  TO  memperhatikan  perkiraan  khusus  hasil  intelijen,
                dapat dicapai dan dituntaskan selama operasi pengamanana hutan dan
                diukur secara kuantitatif atau kualitatif.
            2.  Waktu Operasi
                Waktu  operasi  merupakan  jumlah  hari  yang  ditetapkan  dalam
                penyelenggaraan operasi pengamanan hutan. Penetapan lama waktu
                operasi pengamanan hutan disesuaikan dengan bentuk, sasaran, target,
                operasi, dan anggaran yang tersedia.
            3.  Penentuan Cara Bertindak
                Cara  bertindak  merupakan  urutan  tindakan  yang  dipilih  dalam
                pelaksanaan operasi pengamanan hutan dengan memerhatikan risiko
                kegagalan yang paling kecil. Cara bertindak dalam operasi pengamanan
                hutan bersifat taktis kepolisian (refresif) terhadap TO yang ditangani
                dan penerapannya sesuai dengan situasi di lapangan.
            4.  Pelibatan Kekuatan
                Pelibatan  kekuatan  dalam  setiap  operasi  pengamanan  hutan
                harus memerhatikan sasaran atau TO, cara bertindak, kemampuan
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140