Page 138 - BUKU DASAR-DASAR PENGAMANAN HUTAN_Neat
P. 138
Dasar-Dasar Pengamanan Hutan 125
Berdasarkan bentuk dan asal tenaga pelaksana operasi, operasi
pengamanan hutan dibedakan menjadi empat jenis, antara lain:
1. Operasi Intelegen
Operasi intelegen adalah operasi yang menggunakan personel unit
intelijen yang disusun dan diorganisir secara khusus guna dihadapkan
kepada penanganan target operasi dalam waktu atau daerah tertentu.
Pelaksanaan operasi intelegen menggunakan dukungan administrasi
dan logistik, serta anggaran tertentu. Dalam pelaksanaannya harus
menyiapkan Unsur-Unsur Keterangan (UUK), Rencana Pengumpulan
Bahan Keterangan (Renpul Bake)t dan Target Operasi (TO).
2. Operasi Fungsional
Operasi fungsional adalah operasi pengamanan hutan yang dilaksanakan
oleh tenaga fungsional Polisi Kehutanan dilingkup instansinya sendiri.
Operasi dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan di
wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab instansinya.
3. Operasi Gabungan
Operasi gabungan adalah operasi pengamanan hutan yang dilaksanakan
oleh Polisi Kehutanan dan dibantu oleh petugas dari instansi terkait
tertentu, seperti dari Polri. Operasi ini dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan dalam penanganan kasus. Personel operasi gabungan
terdiri atas:
a. Polhut dan PPNS Lingkungan Hidup dan Kehutanan
b. Anggota Kepolisian Republik Indonesia setempat
c. Anggota Instansi Terkait lainnya (sesuai dengan kebutuhan di
wilayah masing-masing)
Dalam pelaksanaan operasi gabungan, ketua tim operasi tetap pada
Petugas Instansi Kehutanan.
4. Operasi Khusus
Operasi khusus adalah operasi pengamanan hutan yang dilaksanakan
karena situasi dan kondisi ancaman gangguan keamanan hutan yang
kritis dan memerlukan penanganan secara lintas sektoral dari instansi
terkait di daerah ataupun di tingkat pusat, sesuai wewenang dan
peranannya masing-masing.
Personel operasi khusus, terdiri dari Polhut, PPNS Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, Polri, Kejaksaan, Pengadilan Negeri, TNI, dan Instansi
lain yang terkait dengan permasalahan.