Page 14 - Modul fix revisi_Neat
P. 14

V. Kegiatan Belajaran 2

                  1. Pengaruh Kebudayaan India di Nusantara

                           Pada sekitar abad ke II Masehi sampai dengan V Masehi, diperkirakan telah masuk
                  agama dan kebudayaan Buddha ke Indonesia. Kemudian disusul pengaruh Hindu ke Indonesia

                  pada abad ke V Masehi. Agama dan budaya Hindu Buddha dibawa ke Indonesia oleh para
                  pedagang dan pendeta dari India atau Cina, masuk ke Indonesia mengikuti jalur perdagangan.

                  Jaringan perdagangan yang melalui melibatkan Sumatera, Semenanjung Melayu, Kalimantan
                  Selatan dan Barat Laut, Jawa, Sunda Kecil, dan mungkin Pantai Selatan Papua Barat menjadi

                  jalur utama persebaran pengaruh India di Kepulauan Nusantara. Terbukti, di sepanjang jalur
                  inilah, terutama di Kalimantan Timur, Jawa, Sumatera, dan Bali muncul berbagai kerajaan yang

                  bercorak  Hindu-Buddha  seperti;  Kutai,  Tarumanegara,  Mataram  Kuno,  Sriwijaya,  Kediri,
                  Singasari, Melayu Kuno, dan Majapahit.

                           Berikut ini merupakan pengaruh agama dan kebudayaan Hindu dalam berbagai
                  aspek kehidupan masyarakat Indonesia,

                  A. Bidang Agama.

                           Sebelum  masuknya  pengaruh  kebudayaan  India  ke  Nusantara,  masyarakat  masih
                  menganut  kepercayaan  anismisme  dan  dinamisme.  Kepercayaan  ini  dipegang  teguh  oleh
                  masyarakat Indonesia. Bangsa India turut serta membawa kepercayaan baru dalam hubungan

                  dengan  bangsa  Nusantara.  Kepercayaan  tersebut  adalah  agama  Hindu  dan  agama  Buddha.
                  Setelah  masuknya  kedua  agama  ini,  kepercayaan  anismisme  dan  dinamisme  tidak  lantas

                  ditinggalkan begitu saja, melainkan telah terjadi percampuran (akulturasi) di antara keduanya.
                  Hal ini dapat dilihat dari segi pemujaan dewa-dewa dan roh nenek moyang.

                  B. Bidang Politik

                           Sistem politik kerajaan di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh orang-orang
                  India.  Sebelumnya,  masyarakat  Nusantara  masih  terdiri  atas  kelompok-kelompok  yang

                  dipimpin oleh kepala suku. Seorang kepala suku dipilih berdasarkan keunggulan fisik dan
                  spiritualnya,  menganut  hukum  siapa  yang  kuat  dia  yang  berkuasa  (Primus  Interpares).

                  Ketika  kebudayaan  India  semakin  berkembang,  kepala  suku  pun  mulai  digantikan  oleh
                  seorang raja. Diperkirakan raja pertama suatu kerajaan merupakan kepala suku terkuat yang

                  mempunyai pengaruh yang besar yang mendapat legitimasi dari Brahmana yang datang ke

                  Nusantara.
                           Menurut  M.C.  Ricklefs,  bahwa  Indianisasi  di  kawasan  Asia  Teggara  termasuk  di

                  nusantara kurang lebih sama dengan yang terjadi di tanah India dari akar mereka di Arya, daerah
                  utara India. Para kepala suku setempat mengadopsi gelar Sanskerta dan konespsi kedudukan raja



                                                                                                        12
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19