Page 68 - E-MODUL
P. 68

d.  Suatu  keinginan  dengan  mana  perkembangan  kehidupan
                                      ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.
                                          Meskipun  setiap  negara  memiliki  UUD  yang  isinya  berbeda-
                                  beda,  namun  pada  dasarnya  setiap  UUD  mengatur  materi  yang
                                  merupakan ciri yang harus dipenuhi bagi suatu konstitusi yang benar
                                  sebagaimana dikemukakan oleh J.G. Steenbeek (Sri Soemantri M, 1998:
                                  93), yaitu:

                           A.  Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara.
                           B.  Ditetapkannya  susunan  ketatanegaraan  suatu  negara  yang  bersifat
                               fundamental.
                           C.  Adanya  pembagian  dan  pembatasan  tugas-tugas  ketatanegaraan  yang
                               bersifat fundamental.

                                          Miriam  Budiardjo  (2001:  101)  menyatakan  bahwa  setiap
                                  Undang-Undang  Dasar  memuat  ketentuan-ketentuan  mengenai  soal-
                                  soal sebagai berikut:
                                  a.  Organisasi  negara,  misalnya  pembagian  kekuasaan  antara  badan
                                      legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam negara federal, pembagian
                                      kekuasaan antara pemerintah federal dan pemerintah negara-negara
                                      bagian,  prosedur  me-nyelesaikan  masalah  pelanggaran  yuridiksi
                                      oleh salah satu badan pemerintah, dan sebagainya.
                                  b.  Hak-hak asasi manusia.
                                  c.  Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar.
                                  d.  Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari
                                      Undang-Undang Dasar. Hal ini biasanya terdapat jika para penyusun
                                      Undang-Undang Da-sar ingin menghindari terulangnya kembali hal-
                                      hal  yang baru saja di-atasi, misalnya munculnya seorang diktator
                                      atau kembalinya suatu monarkhi.

                                          Selain itu, dijumpai pula bahwa Undang-Undang Dasar sering
                                  memuat  cita-cita  rakyat  dan  asas-asas  ideologi  negara  yang  oleh
                                  penyusun  Undang-Undang  Dasar  untuk  mengungkapkan  cerminan
                                  semangat dan spirit rakyat negara tersebut dan mewarnai seluruh naskah
                                  Undang-Undang Dasar itu.

                                          Sejak akhir abad ke-19, UUD dianggap sebagai jaminan paling
                                  efektif bila kekuasaan tidak akan disalahgunakan dan hak-hak warga
                                  negara     tidak    di--langgar.   Kemudian      muncullah     istilah
                                  konstitusionalisme  untuk  menandakan  suatu  sistem  asas-asas  pokok
                                  yang  menetapkan  dan  membatasi  kekuasaan  dan  hak  bagi  yang




                                                                                                     59
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73