Page 182 - Perpustakaan SMA PGRI Rumpin Bogor
P. 182

Termenung menuju Barat jauh di sana
                      Panji berkibar di tangan kanan,tangan kiri
                      Memimpin kuda yang bernapaskan nyala;
                      Begitu dewa melalui cakrawala,
                      Menabur-naburkan perak ke bawah sini.
                      Bisikan malam bertiup seluruh bumi,
                      Sebagai lagu-merawan buluh perindu,
                      Gemetar-beralun rasa meninggikan sunyi.
                      Bumi bermimpi dan ia mengeluh di dalam
                      Mimpinya, karena ingin bertambah rindu
                      Karena rindu dipeluk sang Ratu Malam.
                      (Sumber: https://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/dapur-jendela-sastra/lain-
                      lain/puisi-puisi-sanusi-pane)


                      Dalam puisi di atas, terdapat larik kuda bernafaskan nyala. Kata
                  nyala  umumnya mengikuti kata api     atau sebagai penjelas kata api. Kata
                  nyala  juga dapat diartikan sebagai hidup, bertenaga, ataupun berkobar.
                  Dalam hal ini, baris /nafas kuda yang menyala/ sebenarnya bermak-
                  na sosok kuda yang memiliki semangat berkobar atau kuda yang
                  kuat bertenaga. Larik berikutnya yang mengandung konotasi adalah
                  /Waktu berhenti di tempat ini/Tidak berombak, diam semata/. Dalam
                  puisi tersebut, waktu dikatakan tidak berombak atau dalam keadaan
                  tenang. Kata-kata tersebut tidak menunjukkan makna sebenarnya, tetapi
                  bermakna tidak ada gangguan, damai, dan tenteram. Demikian penjelasan
                  gaya bahasa (majas), pengimajian, kata konkret, dan kata konotatif sebagai
                  pendukung makna yang disampaikan penyair melalui puisinya.

                  6.  Metode dan Aktivitas Pembelajaran
                  Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode Kooperatif melalui
                  langkah-langkah sebagai berikut.
                  a.  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk
                      belajar.
                  b.  Siswa menyimak arahan guru terkait langkah-langkah pembelajaran
                      sesuai dengan metode pembelajaran Kooperatif.
                  c.  Guru bertanya jawab dengan siswa terkait majas, citraan, kata konkret,
                      dan kata konotatif dalam puisi.
                  d.  Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4–5 anggota.
                  e.  Setiap kelompok siswa menerima tugas dan lembar kerja.
                  f.  Siswa mencermati tugas dan lembar kerja yang diberikan kemudian
                      menetapkan pembagian tugas setiap anggota.




                     Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia
            170
                     untuk SMA/SMK Kelas X
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187