Page 102 - Matematika_XI_Siswa
P. 102

Dari  pemahaman  contoh  di  atas,  pengurangan  dua  matriks  dapat  juga
                 dilakukan  dengan mengurangkan  langsung entry-entry  yang seletak  dari
                 kedua matriks tersebut, seperti yang berlaku pada penjumlahan dua matriks,
                 yaitu: A – B = [a ] – [b ].
                                 ij    ij

                 3.4.3  Operasi Perkalian Skalar pada Matriks
                     Dalam aljabar matriks, bilangan real k sering disebut sebagai skalar. Oleh
                 karena itu perkalian real terhadap matriks juga disebut sebagai perkalian skalar
                 dengan matriks.
                     Sebelumnya, pada kajian pengurangan dua matriks, A – B = A + (–B), (–B)
                 dalam hal ini sebenarnya hasil kali bilangan –1 dengan semua entry matriks B.
                 Artinya, matriks (–B) dapat kita tulis sebagai:
                                          –B = k.B, dengan k = –1
                     Secara umum, perkalian skalar dengan matriks dirumuskan sebagai berikut.
                     Misalkan A adalah suatu matriks berordo m × n dengan entry-entry a  dan
                                                                                       ij
                 k adalah suatu bilangan real. Matriks C adalah hasil perkalian bilangan real k
                 terhadap matriks A, dinotasikan C = k.A, bila matriks C berordo m × n dengan
                 entry-entrynya ditentukan oleh:
                                       c = k.a  (untuk semua i dan j).
                                         ij   ij
                      Contoh 3.5


                                2 3                2 2 23 ×    4   6 
                                                     ×
                              
                                    
                                                   
                                                     ×
                 a)  Jika H =  45 , maka 2.H =  2 4 2 5 =              8 10   
                                                            ×
                                    
                              
                                                   
                                  12               21 2 2 ×      2   4   
                                                      ×
                                                            1      1          1      
                                                             3 ×  12  3 ×  30  3 ×  15  
                                12 30   15                 1     1          1      
                                                     1
                                            
                              
                 b)  Jika L =  0   24    18 , maka  L =        3 ×  0  3 ×  24  3 ×  18    
                              
                                            
                                  3  -  3 -  12    3                             
                                                             1 × 3  1 ×-    1 ×-    ) 
                                                                                ( 12
                                                                       ( ) 3
                                                               3  3        3          
                                                            4 10   5 
                                                          
                                                          =  0  8   6    
                                                          
                                                            1   -  1 -  4  
               92    Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107