Page 6 - lanskapekoriparian
P. 6

secara  langsung  ataupun  tidak  langsung  dengan  sungai  yang  bersangkutan  sebagai  suatu
                        kesatuan yang saling mendukung dan saling menguatkan sebagai ekosistem.

                             Melalui  ekoriparian  ini  diharapkan  dapat  memperbaiki  kualitas  air  sungai  dengan
                        menurunkan  beban  pencemaran  melalui  Instalasi  Pengolahan  Air  Limbah  (IPAL)  serta

                        berbagai fasilitas lain untuk menunjang perubahan pola pikir masyarakat mengenai kelestarian

                        sungai  yang  dilakukan  dengan  perencanaan  lanskap  yang  benar.  Ekoriparian  dihadapkan
                        pada tingkat pencemaran yang terus meningkat dengan keterbatasan biaya penganggaran.

                        Oleh  karena  itu  kegiatan  ekoriparian  perlu  disusun  dalam  tahapan  perencanaan,
                        pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang efektif dan efisien guna mendukung

                        tingkat keberhasilan kegiatan pelaksanaan ekoriparian.


                        1.2. Dasar Hukum

                           1)  Undang-Undang  Nomor  32  Tahun  2009  tentang  Perlindungan  dan  Pengelolaan
                               Lingkungan  Hidup  (Lembaran  Negara  Republik  Indonesia  Tahun  2009  Nomor  140,

                               Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
                           2)  Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

                           3)  Peraturan  Menteri  Pekerjaan  Umum  Nomor  :  05/PRT/M/2008  Tentang  Pedoman
                               Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di kawasan Perkotaan

                           4)  Undang-Undang Nomor 17 Tahun 20019 tentang Sumberdaya Air


                             Definisi Sungai sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 1 PP 38/2011 adalah alur atau

                        wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai
                        dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan.  Sungai terdiri

                        atas palung sungai dan sempadan sungai yang membentuk ruang pada sungai atau disebut

                        sebagai ruang sungai. Dalam Pasal 1 angka 7 Keppres 32/1990 definisi sempadan sungai
                        adalah Kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi

                        primer, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
                             Sempadan  sungai  berfungsi  sebagai  ruang  penyangga  antara  ekosistem  sungai  dan

                        daratan, agar fungsi sungai dan kegiatan manusia tidak saling terganggu. Pasal 7 PP 38/2011

                        mengatur  bahwa  Sempadan  sungai  dapat  berupa  bantaran  sungai  dalam  hal  sempadan
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11