Page 9 - lanskapekoriparian
P. 9
2.1.2 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011
Dalam Peraturan Pemerintah ini dijelaskan mengenai pengelolaan sumber daya air
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal butir ke-4 yang menjelaskan pengelolaan
sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber
daya air, dan pengendalian daya rusak air. Pengelolaan sungai sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3 ayat 2 dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, atau Pemerintah
Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya. Pasal 19 ayat 1 dijelaskan pengelolaan
sungai dilakukan dengan melibatkan instansi teknis dan unsur masyarakat terkait serta
berdasarkan norma, standar, pedoman, dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri.
Pada pasal 5, terdapat beberapa penjelasan terkait sungai yang terdiri atas palung
sungai dan sempadan sungai. Palung sungai berfungsi sebagai wadah air mengalir dan
sebagai tempat berlangsungnya kehidupan ekosistem. Sementara sempadan sungai
berfungsi sebagai ruang penyangga antara ekosistem sungai dan daratan, agar fungsi dan
kegiatan manusia tidak saling terganggu. Sempadan sungai meliputi ruang di kiri dan
kanan palung sungai diantara garis sempadan dan tepi palung sungai untuk sungai tidak
bertanggul, sedangkan untuk sungai bertanggul letak sempadan sungai di antara garis
sempadan sungai dan tepi luar kaki tanggul.Perlindungan sempadan sungai dilakukan
melalui pembatasan pemanfaatan sempadan sungai. Berikut ini merupakan contoh
gambaran sempadan sungai yang sesuai dengan peruntukkannya serta dapat menjaga
kelestarian lingkungan akuatik sungai.
Kecenderungan perilaku masyarakat memanfaatkan sungai sebagai tempat
buangan air limbah dan limbah harus dihentikan. Hal ini mengingat bahwa air sungai yang
tercemar akan menimbulkan kerugian dengan pengaruh yang berkepanjangan. Salah satu
yang terpenting adalah mati atau hilangnya kehidupan flora dan fauna di sungai yang
dapat mengancam keseimbangan ekosistem.Kekurang-pahaman manusia terhadap
hubungan timbal balik antara air dan lahan ditandai dengan pemanfaatan lahan dataran
banjir yang tanpa pengaturan dan antisipasi terhadap resiko banjir telahmengakibatkan
kerugian yang timbul akibat daya rusak air.
Sungai berinteraksi dengan daerah aliran sungai yaitu secara Hidrologi,
Geomorfologi, Biologi dengan alam dan secara sosial budaya dengan masyarakat