Page 14 - lanskapekoriparian
P. 14

Sebagaimana  yang  diatur  dalam  Pasal  10  PP  82/2001,  Baku  mutu  air  ditetapkan
                        berdasarkan hasil pengkajian kelas air dan kriteria mutu air.

                        Pemerintah  Pusat  dapat  menetapkan  baku  mutu  air  yang  lebih  ketat  dan  atau
                        penambahan parameter pada air yang lintas Provinsi dan atau lintas batas negara, serta

                        sumber air yang pengelolaannya di bawah kewenangan Pemerintah Pusat, dan ditetapkan

                        dengan Keputusan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
                        Status mutu air ditetapkan untuk menyatakan:

                           (1)  Kondisi cemar, apabila mutu air tidak memenuhi baku mutu air;
                           (2)  Kondisi baik, apabila mutu air memenuhi baku mutu air.

                             Dalam  hal  status  mutu  air  menunjukkan  kondisi  cemar,  maka  Pemerintah  dan
                        Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/ Kota sesuai dengan kewenangan masing-

                        masing  melakukan  upaya  penanggulangan  pencemaran  dan  pemulihan  kualitas  air

                        dengan menetapkan mutu air sasaran. Dalam hal status mutu air menunjukkan kondisi
                        baik,  maka  Pemerintah  dan  Pemerintah  Provinsi,  Pemerintah  Kabupaten/  Kota  sesuai

                        dengan kewenangan masing-masing mempertahan-kan dan atau meningkatkan kualitas
                        air.


                           2)  Pengendalian Pencemaran Air
                        a.  Tata Laksana

                        Pasal 20 PP 82/2001 mengatur bahwa Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/kota
                        sesuai dengan kewenangan masing-masing dalam rangka pengendalian pencemaran air

                        pada sumber air berwenang:

                           (1)  Menetapkan daya tampung beban pencemaran;
                           (2)  Melakukan inventarisasi dan identidikasi sumber pencemar;

                           (3)  Menetapkan persyaratan air limbah untuk aplikasi pada tanah;
                           (4)  Menetapkan persyaratan pembuangan air limbah ke air atau sumber air;

                           (5)  Memantau kualitas air pada sumber air; dan
                           (6)  Memantau faktor lain yang menyebabkan perubahan mutu air.



                        b.  Invetarisasi dan Identifikasi Sumber Pencemar Air
                        Pasal 4 PermenLH 01/2010 mengatur bahwa Bupati/Walikota melaksanakan inventarisasi

                        sumber pencemar air untuk skala kabupaten/kota dan melakukan identifikasi pencemar air
                        berdasarkan  hasil  dari  inventarisasi  sumber  pencemar  air.  Inventarisasi,  identifikasi,
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19