Page 17 - ETPEM2016
P. 17
BAB I
P E N D A H U L U A N
1.1 Keetikan Perilaku Aparatur Pemerintah
Salah satu fenomena pemerintahan yang selalu menjadi
perhatian masyarakat adalah keetikan perilaku aparatur
pemerintah. Dari waktu ke waktu, paling tidak sejak Socrates dan
Plato membahas tentang keadilan dan kekuasaan berabad-abad
yang lalu, perhatian pada fenomena ini tak pernah surut. Istilah
bureumania dari Vincent de Gournay (1712-1759) yang mengawali
kemunculan istilah birokrasi dan dikatakannya sebagai ‘penyakit
dalam pemerintahan,’ merupakan salah satu tanda adanya
perhatian juga terhadap hal ini.
Yang dimaksud dengan keetikan perilaku ialah derajat,
kualitas, atau kadar baik-buruk secara moral perilaku seseorang.
Istilah lain yang sepadan maksudnya dengan istilah ini adalah
tingkat ketinggian ahlak atau tingkat keluhuran budi pekerti
seseorang. Sedangkan yang dimaksud dengan aparatur pemerintah
atau disebut juga aparatur negara adalah orang-orang yang
diangkat untuk melakukan pekerjaan pemerintahan dalam arti luas
(eksekutif, legislatif, yudikatif, dan sebagainya) di seluruh tingkatan
pemerintahan. Mereka diangkat melalui pemilihan (dipilih oleh
rakyat/wakilnya) seperti presiden, gubernur, bupati/walikota, dan
anggota badan legislatif; atau melalui penunjukan (ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang) seperti para pegawai di lingkungan
birokrasi pemerintahan. Mereka ditugasi untuk melakukan
berbagai pekerjaan dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintah
1