Page 19 - ETPEM2016
P. 19
etik profesi/organisasi dalam lingkungan pemerintahan berikut
penataan manajemennya. Kebijakan-kebijakan tersebut terus
disempurnakan baik rumusannya maupun implementasinya
dengan memasukkan ide-ide baru yang disesuaikan dengan
dinamika kehidupan masyarakat.
Walaupun telah ada upaya-upaya pemerintah tersebut,
namun tak dapat dipungkiri, sampai saat ini masih banyak dijumpai
masalah-masalah keetikan perilaku aparatur pemerintah. Penyakit
di tubuh birokrasi pemerintahan sebagaimana dikemukakan
Sondang P. Siagian (1994:35) sebagiannya masih ada, seperti
penyalahgunaan wewenang, pengaburan masalah, pilih kasih,
kecenderungan mempertahankan status quo, ketidak-pedulian
terhadap kritik dan saran, menerima suap dan takut perubahan.
Dari pengamatan sehari-haripun masih ditemui adanya masalah
keetikan lain, seperti money politics dalam pemilukada/pemilu
legislatif dan pelayanan publik bidang perizinan di instansi
pemerintah tertentu yang masih berbelit-belit, pengenaan biaya
yang tidak wajar, dan waktu penyelesaian yang tidak pasti.
Sebagian masyarakat menilai bahwa upaya pemerintah dalam
membina keetikan perilaku aparaturnya dirasakan masih kurang
(Rismawan, dalam Rasyid, 2001:425).
1.2 Hubungan Keetikan Perilaku Aparatur Pemerintah dengan
Good Governance
Sehari-hari, rakyat dan pemerintah saling menilai. Dari
manapun arah penilaiannya, apakah dari arah pemerintah atau dari
arah rakyat, maka yang diharapkan adalah nilai yang positif (baik,
benar, bagus, penting, berarti, berguna, bermanfaat). Memang
3