Page 22 - ETPEM2016
P. 22

pemerintah  sedang  mengalami  krisis  legitimasi.  Dari  pandangan

               etika,  krisis  legitimasi  lebih  disebabkan  oleh  rendahnya  tingkat
               kompetensi  etik  aparatur  pemerintah  pada  umumnya  dalam
               membuat  dan  mengimplementasikan  kebijakan  publik  terutama
               yang  menyangkut  fungsi  pengaturan,  pembangunan,  dan
               pelayanan publik. Karena itu, pembinaan kompetensi etik aparatur
               pemerintah merupakan salah satu cara yang dinilai penting untuk
               menghadirkan legitimasi pemerintahan secara wajar.
                     Legitimasi berasal dari bahasa Latin lex yang berarti hukum
               dan    padanannya  adalah  kewenangan  atau  keabsahan
               (Kumorotomo,  1992:49).  Legitimasi  merupakan  pengakuan  dan

               penerimaan  masyarakat  kepada  pemimpin  untuk  memerintah,
               membuat  dan  melaksanakan  keputusan  politik  (Fatoni,  2006:2).
               Legitimasi  diperlukan  agar  kekuasaan  mantap  pada  wewenang
               yang dimilikinya (Suseno, 2003:38).
                     Dari  pandangan  etika,  legitimasi  yang  dimaksud  adalah
               legitimasi etis pemerintahan. Ciri-ciri pemerintahan yang memiliki
               legitimasi etis menurut Max Weber (dalam Saefullah, 2006:166),
               yaitu:

               1.  Penyesuaian  persoalan-persoalan  kekuasaan  secara  etis,
                    dalam  arti  kata,  berdasarkan  nilai-nilai  moral  dalam
                    masyarakat.
               2.  Perilaku  kekuasaan  didasarkan  pada  landasan  etika  yang
                    dihubungkan dengan ajaran atau ideologi.
               3.  Setiap  perbuatan  dilakukan  untuk  umum  dan  tidak  karena
                    kepentingan tertentu (vested interest).
                     Dari  pandangan  filsafat  pemerintahan,  legitimasi  berkaitan
               erat  dengan  hakikat  pemerintahan.  Menurut  Taliziduhu  Ndraha

                                                                               6
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27