Page 161 - Toponim Magelang
P. 161

Toponim Kota Magelang    149











                     Kelurahan Jurangombo Selatan


                     1. Karet


                     Diriwayatkan, dulu Kampung Karet di Kelurahan  Jurangombo  Selatan merupakan
                     perkebunan karet. Pohon karet mulai dikenal di Nusantara sejak era kolonial. Adanya
                     krisis komoditas andalan berupa tembakau dan kopi memicu pemerintahan Belanda
                     membuka  perkebunan  karet. Sebelum di Magelang, tahun 1864 perkebunan  karet
                     dikembangkan pertama kali di Pamanukan  dan Ciasem Jawa Barat oleh sebuah
                     perusahaan  Belanda  yang  bernama  Hofland. Tanaman  karet yang  ditanam  kala  itu
                     ialah jenis karet “rambung” (Ficus elastica). Karet jenis Hevea brasiliensis baru ditanam
                     di Sumatera Timur tahun 1902. Perkebunan karet di Hindia Belanda mengalami
                     perkembangan  selepas  Netherlands  Indies  membuka  pintu bagi para  investor asing,
                     terutama dari Inggris, Belanda, Belgia, dan Amerika.
                                                                  100
                     Karet merupakan produk dari proses penggumpalan  getah tanaman  karet (lateks).
                     Pohon karet disadap pada tahun ke-5. Produk dari penggumpalan lateks selanjutnya
                     diolah  untuk menghasilkan  lembaran  karet (sheet), bongkahan  (kotak), atau karet
                     remah (crumb rubber) yang merupakan bahan baku industri karet. Ekspor karet dari
                     Indonesia dalam berbagai bentuk, yaitu dalam bentuk bahan baku industri (sheet, crumb
                     rubber, SIR) dan produk turunannya seperti ban, komponen, dan sebagainya. Tempo
                     dulu, daerah Karet di Magelang merupakan perkebunan luas. Sebab itu, masyarakat
                     Magelang menamai daerah ini dengan sebutan “Karet”. Kendati perkebunan tersebut
                     sudah bersalin menjadi kampung hunian, nama Karet tetap diabadikan.





                     100  Ikin Sadikin. “Dampak Pembangunan Perkebunan Karet-Rakyat terhadap Kehidupan Petani di
                     Riau”, dalam Makalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. Tanpa
                     tahun.
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166