Page 16 - Stasiun Tawang
P. 16

stasiun yang beroperasi di jalur kereta api pertama di Indonesia yang
               menghubungkan stasiun tersebut dengan Stasiun Tanggung.

                       Stasiun  tersebut   bersama   dengan    pembangunan     jalur  kereta  api
               Semarang-Tanggoeng, pembangunan dimulai pada hari Jumat tanggal 17 Juni 1864

               di Kemidjen (km 0) yang pada kilometer ini Stasiun Semarang dibangun.

               Pembangunan dilanjut hingga ke Tanggoeng yang akhirnya dibuka untuk umum
               pada tanggal 10 Agustus 1867

                    Pada tahun 1914, sebagian besar bangunan stasiun tersebut dibongkar untuk
               membangun rel baru dari Semarang ke Semarang Tawang. Saat ini, kondisi stasiun

               tersebut sudah tenggelam sedalam 2 meter di bawah permukaan tanah dan sudah
               dijadikan perumahan warga. Akhirnya Stasiun Tawang yang baru tersebut

               diresmikan pada tanggal 1 Juni 1914.

                    Sebelum bangunan Stasiun Tawang didirikan dan mengatasi kondisi tanah yang
               tidak stabil, akhirnya dibuat suatu landasan pelat beton. Plat ini dibebani selama

               beberapa bulan dengan beban tersebut dua kali berat bangunan yang akan dibangun
               atasnya. setelah pembebanan tersebut cukup, baru di atasnya didirikan bangunan

               berkonstruksi beton bertulang dengan empat kolom yang memikul kubah atap di
               atasnya.

                       Meski telah dilakukan pembebanan, secara konstruksi bangunan utama tetap

               dipisahkan dari sayap kiri dan kanan. Hal ini dilakukan apabila masih terjadi
               penurunan hanya akan berakibat pada bangunan tengah dan tidak akan

               mempengaruhi seluruh bangunan.

                       Tiga loket tiket, kios penjualan surat kabar, dan buku terdapat di dalam ruang
               utama. Di kiri dan kanan bangunan utama terdapat beberapa ruangan yang dinaungi

               atap pelana dengan konstruksi besi buatan Werkspoor Amsterdam. Pada sayap timur,
               terdapat ruang tunggu kelas 3, yang berupa ruang terbuka tanpa dinding. Sedangkan

               pada sayap barat selain ruang tunggu kelas 2 dan juga 3 juga ada ruang tunggu
               khusus untuk penumpang perempuan, kantor kepala stasiun, ruang telegraf, dan juga

               ruangan dinas lainnya. Selain itu, juga terdapat pula ruang istirahat dan juga ruang

               makan untuk para staf stasiun.
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21