Page 20 - Stasiun Tawang
P. 20

Lintas Tanggung-Kemijen berhasil diselesaikan pada tanggal 10 Agustus 1867. Yang
               kemudian NISM melanjutkan pembangunan jalur kereta api di daerah Vorstenlanden

               (Yogyakarta dan Surakarta) yang selesai pada tahun 1872.



            C. Sejarah Pembangunan Stasiun Tawang

                       Stasiun Tawang dirancang oleh arsitek asal Belanda yang bernama Sloth

               Blaawboer dan diresmikan pada tanggal 1 Juni 1914 yang sebelumnya pada tahun

               1911 dilakukan peletakan batu pertama oleh Anna Wilhelmina van Lennep yang
               merupakan seorang putri kepala teknisi NISM. Lokasi Stasiun Tawang ini cukup

               strategis dikarenakan stasiun tersebut terletak di sebelah utara Kota Lama Semarang
               yang masih berupa rawa dengan tanah yang labil. Hal tersebut diatasi sebelum

               dilaksanakannya pembangunan pemadatan tanah yang menggunakan lempengan
               pelat beton selama berbulan bulan.

                       Bangunan Stasiun Tawang ini didirikan menggunakan konstruksi beton

               bertulang bentuk bangunan stasiun memanjang sekitar 168 atau 175 meter. Yang
               terdiri atas bagian utama yang berada di tengah sebagai vocal point yang dibuat

               lebih tinggi. Bangunan utama pada stasiun ini memiliki kubah besar yang berbentuk
               persegi yang atapnya ditutup dengan lapisan tembaga. Saat itu NIS menyediakan

               sebuah kios besar yang menjual koran dan buku. Di sekeliling atap kubah terdapat

               jendela yang berfungsi untuk pencahayaan aula gedung tersebut. Sehingga
               memperkuat kesan megah pada ruangan. Fungsi lain dari jendela tersebut yaitu

               sebagai ventilasi udara. Di Kedua sisi bangunan utama terdapat konstruksi besi yang
               berbentuk pelana buatan Werkspoor, Amsterdam. Atap pada bangunan tersebut

               ditutupi dengan genteng buatan Stoom Pannen fabriek van Echt. Sayap pada

               bangunan tersebut di bagian kanan merupakan ruang tunggu kelas satu, ruang kepala
               stasiun , ruang sinyal, serta ruang operasional. Sedangkan pada bagian sayap kiri

               digunakan sebagai ruang tunggu kelas dua dan tiga. Yang pada saat masa kolonial
               diperuntukkan bagi pribumi.
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25