Page 15 - Stasiun Tawang
P. 15
tanda dimulainya pembangunan rel kereta api di Desa Kemijen Semarang.
Pembangunan itu diawasi langsung oleh Ir. J.P de Bordes (pimpinan NISM). Tiga
tahun kemudian, tepatnya tanggal 10 Agustus 1867, jalur sepanjang 25 km ini mulai
dapat digunakan.
Stasiun Semarang Tawang dirancang oleh Ir. Sloth Blauwboer yang
merupakan tenaga ahli di NIS. Direksi NIS memberikan arahan Sloth Blauwboer
bahwa sesuai dengan filosofi perusahaan NIS stasiun baru yang akan dibangun tidak
perlu monumental, tetapi tidak juga terlihat buruk. Namun penilaian dari masyarakat
itu berbeda. Harian Bataviaasch Nieuwsblad pada terbitan 2 Juni 1914 melaporkan
bahwa stasiun tersebut merupakan stasiun terindah di Hindia Belanda. Stasiun
Tawang dirancang khusus untuk melayani angkutan penumpang, sedangkan untuk
angkutan barang tetap dilayani di stasiun lama yaitu Kemijen. Bangunan Stasiun
Tawang membentang sepanjang 175 meter. Ruang utama pada stasiun tersebut yang
beratap kubah yang luas mempunyai 20 meter kali 18 meter
Perbedaan Stasiun Tawang dengan Stasiun NIS yaitu Stasiun Tawang tidak
dirancang sebagai stasiun ujung, melainkan stasiun paralel. Alasan dari perbedaan
tersebut yaitu yang pertama untuk memudahkan operasional kereta api. Dan alasan
yang kedua yaitu adanya rencana untuk menghubungkan Stasiun Tawang dengan
Stasiun Poncol. Rencana tersebut baru terlaksana pada tanggal 4 Januari 1941.
Penilaian masyarakat pada saat itu tentang Stasiun Tawang sangat baik, dan pada
Harian Bataviaasch Nieuwsblad terbitan 2 Juni 1914 melaporkan bahwa Stasiun
Tawang adalah stasiun terindah di Hindia Belanda.
Stasiun Semarang NIS disebut sebagai Stasiun Kemijen NIS yang dalam
catatan lain disebut sebagai Semarang Goederen Station yang artinya yaitu stasiun
kereta api besar nonaktif yang terletak di kampung Spoorland yaitu
Tambaksari,Kemijen, Semarang Timur,Semarang. Stasiun ini termasuk ke dalam
wilayah aset IV Semarang. Stasiun ini dominan melayani angkutan barang daripada
penumpang, dan juga terhubung dengan berbagai pelabuhan di Kota Semarang.
Stasiun ini adalah salah satu stasiun kereta api pertama di Indonesia yang
dibangun oleh perusahaan kereta api swasta Belanda, Nederlandsch -Indische
Spoorweg Maatschappij. Yang tiga lainnya yaitu Allas-Toewa (Alastua),
Broemboeng (Brumbung), dan juga Tanggoeng (Tanggung). Stasiun ini merupakan