Page 17 - Stasiun Tawang
P. 17
B. Alasan Bangunan Stasiun Tawang Dibangun
Stasiun Tawang dulunya merupakan stasiun Nederlandsch - Indische
Spoorweg Maatschappij (NISM). Stasiun Semarang Nederlandsch - Indische
Spoorweg (NIS) telah ditutup selama enam tahun sebelumnya, karena sudah tidak
memungkinkan dioperasikan kembali sebagai stasiun pusat Nederlandsch - Indische
Spoorweg (NIS) apabila dilanda banjir rob. Pada tahun 1911 Nederlandsch -
Indische Spoorweg (NIS) menyusun rencana induk sistem perkeretaapian jalur
Semarang-Surakarta-Yogyakarta yang sebelumnya diresmikan pada tahun 1873.
Meskipun telah dibangun, Stasiun Tawang seringkali mengalami banjir rob.
Perkembangan Kota Semarang tidak terlepas dari pemerintah Belanda pada
zaman penjajahan waktu itu. Kota Semarang yang saat ini menjadi kota perdagangan
dan pelabuhan yang terkenal, menjadikan pertumbuhan dan perkembangan kota
yang pesat dengan pembangunan perkantoran dan fasilitas secara massal.
Bangunan-bangunan pada satu kawasan tersebut kemudian disebut outstandt atau
little Netherland, yang sekarang dikenal sebagai kawasan kota lama sebagai salah
satu ikonnya kota Semarang. Terlepas dari itu Stasiun Tawang dulunya merupakan
stasiun Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
C. Waktu Pembangunan Stasiun Tawang
Pada tanggal 29 April 1911 Nederlandsch - Indische Spoorweg
Maatschappij (NISM) mulai membangun stasiun kereta api di daerah Tawang dan
pada tanggal 1 Juni 1911 dilakukan peletakan batu pertama oleh Anna Wilhelmina
Van Lennep, seorang putri kepala teknisi di NISM . Stasiun Tawang telah selesai
dibangun dan diresmikan oleh Sloth-Blauwbour pada tanggal 1 Juni 1914. Setelah
peresmian stasiun tersebut, Stasiun Semarang lebih dikhususkan untuk stasiun
bongkar-muat barang dan Stasiun Tawang hanya melayani kereta untuk penumpang.