Page 62 - E-BOOK KIMIA ANALITIK
P. 62
2+
digunakan diantaranya adalah Na. bismutat, yang mampu mengubah Mn menjadi
−
MnO . Garam bismut adalah padatan yang memiliki rumus NaBiO3.
4
+
+
+
NaBiO 3 (s) + 4H + 2 e ⇌ BiO + Na + 2H O
2
Ammonium Peroxydisulfat, (NH4)2S2O8 adalah pengoksidasi yang kuat. Dalam
2+
3+
larutan asam, Cr diubah menjadi CrO , Ce (III) menjadi Ce (IV) dan Mn
2−
4
−
menjadi MnO
4
Setengah reaksi selnya adalah:
2−
0
S O 2− + 2 e ⇌ 2 SO = 2,01
2 8
4
Dengan menggunakan katalis ion perak, kelebihan reagen akan terurai menjadi:
+
S O 2− + 2H O → 4 SO 2− + O 2 (g) + 4H
2
4
2 8
Natrium peroksida dan hidrogen peroksida, adalah pengoksidasi, sebagai garam
natrium atau asam larut dalam asam. Setengah reaksi dari H2O2 dalam larutan asam
adalah:
H O + 2H + 2 e ⇌ 2H O = 1,78
+
0
2 2
2
Setelah oksidasi sempurna:
2H O ⟶ 2H O + O 2 (g)
2 2
2
4.2. Aplikasi dari Standar Reduksi
Larutan standar pereduksi bereaksi dengan oksigen di atmosfir. Untuk
alasan ini, larutan biasanya digunakan untuk titrasi langsung terhadap analit
pengoksidasi, metoda titrasi tidak langsung juga digunakan. Metoda titrasi tidak
langsung yang biasanya digunakan, yaitu titrasi larutan besi (II) dengan natrium
tiosulfat. Tabel 4.1 memaparkan penggunaan natrium tiosulfat sebagai pereduksi
pada titrasi redoks.
Tabel 4.1. Penggunaan natrium tiosulfat sebagai pereduksi
Analit Setengah reaksi Kondisi khusus
−
1
IO IO + 8H + 7 e ⇌ I + 4H O larutan asam
−
+
4
2
2
4
2
− + − larutan netral
IO + 2H + 2 e ⇌ IO + H O
2
3
4
1 asam kuat
IO + 6H + 5 e ⇌ I + 3H O
−
+
2
2
3
−
IO − + 2 −
3
3
2
−
−
BrO , ClO XO + 6H + 6 e ⇌ X + 3H O asam kuat
3
3
X + 2I ⇌ 2X + I
−
−
Br , Cl 2 2
2
2
−
Cu 2+ + I + e ⇌ CuI (s)
2+
Cu
O + 4Mn(OH) 2 (s) + 4H ⇌ 4Mn(OH) 3 (s)
O 2 2 larutan basa
2
+
4Mn(OH) 3 (s) + 3H + e ⇌ Mn 2+ + 3H O
2 larutan asam
Sumber: Skoog et al, 1994.
46