Page 66 - E-BOOK KIMIA ANALITIK
P. 66
Untuk menstandardisasi larutan jodium digunakan larutan natrium thiosulfat
ataupun barium tiosulfat.
4.5. Kalium Bromat sebagai sumber bromium
Kalium Bromat dapat digunakan sebagai larutan standar primer, yang
banyak digunakan untuk menentukan senyawa-senyawa organik yang bereaksi
dengan Br2. Secara stoikiometri reaksi yang terjadi adalah:
+
−
−
BrO + 5Br + 6H ⟶ 3Br + 3H O
2
2
3
larutan berlebih
standar
Untuk menentukan kelebihan bromine, ditambahkan kalium jodida berlebih untuk
mengubah bromin yang berlebih menjadi jodium. Kemudian jodium yang terbentuk
dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat.
4) 0,2981 g sampel antibiotik mengandung sulfanilamida dilarutkan dalam HCl
hingga 100 mL. 20 mL aliquot ini dipindahkan kedalam labu bertutup dan
ditambahkan 25 mL 0,01767 M KBrO3. Ditambahkan kira-kira 10 g KBr untuk
membentuk Br2, sehingga sulfanilamida mengalami brominasi. Setelah 10 menit,
KI berlebih ditambahkan, dan I2 yang terbentuk dititrasi dengan 12,92 mL 0,1215
M natrium tiosulfat. Reaksi yang terjadi adalah:
−
+
BrO + 5Br + 6H ⟶ 3Br + 3H O
−
2
2
3
−
−
Br + 2I ⟶ 2Br + I (KI belebih)
2
2
−
I + 2S O 2− ⟶ S O 2− + 2I
4 6
2 3
2
Hitunglah % NH2C6H4SO2NH2 (172,21 g/mol) didalam sampel!
Penyelesaian:
0,01767 mmolKBrO 3 3mmolBr 2
Total jumlah Br = 25 mL KBrO × ×
2
3
mLKBrO 3 mmolKBrO 3
= 1,32525 mmol Br
2
50