Page 64 - E-BOOK KIMIA ANALITIK
P. 64
tergantung pada kekuatan analit sebagai pereduksi, dan reaksi antara oksidan dan
analit, kestabilan dari larutan standar oksidator dan biaya.
Tabel 4.2. Larutan standar pengoksidasi yang umum digunakan
Reagen Produk Standar Standarisasi Indikator * Stabilitas
Reduksi
Potensial, dengan
V
‡
KMnO4 Mn 2+ 1,51 Na2C2O4, Fe, MnO − (b)
4
As2O3
-
‡
KBrO3 Br 1,44 KBrO3 (1) (a)
‡
Ce 4+ Ce 3+ 1,44 Na2C2O4, Fe, (2) (a)
As2O3
‡
K2Cr2O Cr 3+ 1,33 K2Cr2O7, Fe (3) (a)
7
‡
I2 I − 0,536 Na2S2O3, amilum (c)
H2O
Sumber: Skoog et al, 1994
Keterangan:
* (1) α-Naptholflavon; (2) kompleks 1,10-fenantrolin besi(II) (ferroin); (3)
difenilamin asam sulfonat
† (a) tidak stabil; (b) sedang stabil, dibutuhkan standardisasi secara berkala; (c)
tidak stabil dibutuhkan standardisasi secara bertahap
‡ 0
E di dalam 1M H2SO4
2) 33,31 mL suatu larutan KMnO4 dititasi dengan larutan standar primer dan
membutuhkan 0,1278 g Na2C2O4. Hitunglah molaritas KMnO4?
Penyelesaian:
1mmolNa C O
2 2 4
Jumlah Na C O = 0,1278 gNa C O ×
2 2 4
2 2 4
0,13400 gNa C O
2 2 4
= 0,95373 mmol Na C O
2 2 4
Konsentrasi KMnO 4
2mmolKMnO 4
= 0,95373 mmol Na C O ×
2 2 4
5mmolNa C O
2 2 4
1
×
33,31 mLKMnO 4
= 0,01145M
48