Page 83 - Majalah HUT 72 DISPSIAD
P. 83

PSIKOEDUKASI

         Nasruddin  dan  Haq  (2020)  menyampaikan  untuk      Pandemi COVID-19 mengajarkan tiap individu untuk
         memutus  rantai  penyebaran  virus  corona            memahami  bagaimana  seharusnya  manajemen
         pemerintah  menerapkan  Pembatasan  Sosial            komunikasi  keluarga.  Tiap  entitas  keluarga  harus
         Berskala  Besar  (PSBB).    Sebagai  akibatnya,       mengerti  peran  dan  tanggung  jawabnya.  Seorang
         Mungkasa  (2020)  menjelaskan  banyak  kantor  baik   bapak  harus  tahu  perannya  sebagai  ayah  dan
         pemerintah  maupun  swasta  yang  kemudian            pemimpin keluarga yang baik. Begitu juga ibu, harus
         menerapkan  skema  bekerja  dari  rumah  (Working     tahu  perannya  sebagai  sosok  istri  sekaligus  ibu
         from  Home/WFH).  Dengan  demikian,  banyak           biologis  bagi  anak-anaknya.  Begitu  juga  seorang
         karyawan  diminta  untuk  bekerja  dari  rumah  atau   anak, harus tahu bagimana perannya sebagai anak
         working from Home (WFH).                                           .  dari  kedua  orangtuanya.  Dengan  demikian,
                                                               pengelolaan  manajemen  dan  komunikasi  dalam
                                                               keluarga, tentu tidak terlepas dari komunikasi antar
                                                               pribadi,  yaitu  komunikasi  antara  seluruh  anggota
                                                               keluarga  yang  dilakukan  secara  lebih  mendalam,
                                                               agar  saling  memahami  antara  anggota  keluarga.
                                                               Orang tua, yakni ayah dan ibu, serta anak-anaknya
                                                               menjalin  hubungan  komunikasi  antar  pribadi,
                                                               sehingga  terbina  hubungan  yang  saling  pengertian
                                                               diantara  seluruh  anggota  keluarga.  Bahkan  lebih
                                                               mendalam dengan penetrasi sosial, seperti analogi
                                                               bawang  merah,  komunikasi  dari  hal-hal  yang
                                                               umum,  dangkal,  kemudian  mengkomunikasikan
                                                               sampai pada hal-hal yang sangat pribadi atau intim.
                                                               Teori penetrasi sosial mempunyai peran yang besar
         Seringnya  berada  di  rumah  berhari-hari  sejak
                                                               dalam bidang psikologi dan komunikasi. Model teori
         pemerintah  menekankan  physical  distancing  atau
                                                               penetrasi  sosial  menyediakan  jalan  yang  lengkap
         penjagaan  jarak  memberikan  dampak  nyata  pada     untuk  menggambarkan  perkembangan  hubungan
         kehidupan  keluarga.  Sebagai  unit  terkecil  dalam   interpersonal  dan  untuk  mengembangkannya
         masyarakat,  dampak  pandemi  COVID-19  bisa          dengan  pengalaman  individu  sebagai  proses
         dilihat  dari  dua  sisi,  baik  negatif  maupun  positif.   pengungkapan  diri  yang  mendorong  kemajuan
         Secara  positif,  misalnya,  masa  karantina  mandiri   hubungan. Oleh karena itu, penting dalam keluarga
         secara  tidak  langsung  memberikan  waktu  untuk     melakukan  komunikasi  secara  terbuka  dan
         lebih  saling  mengenal  secara  mendalam  antar      mendalam (Kadarsih, 2009).
         anggota  keluarga.  Disisi  lain,  nyarisnya  selama
                                                               Menurut Friedman dalam Hilal (2022),
         24  jam  berada  di  rumah,  rentan  menimbulkan
                                                               pola komunikasi dalam keluarga terdapat dua aspek,
         berbagai  gesekan.  Semakin  sering  anggota
         keluarga bertemu, semakin sering gesekan terjadi.     yaitu:
         Menurut  data  CNN  Indonesia  (2020)  Wabah              1.  Pola komunikasi fungsional yang memanfaat-
         COVID-19 juga  sangat menguji ketahanan keluarga.             kan sebuah keluarga yang berhasil dan sehat
                                                                       dengan  proses  komunikasi  menyampaikan
                                                                       pesan  yang  jelas,  kemampuan  memahami
                                                                       dan  menghayati  pesan  yang  baik  oleh
                                                                       komunikan.
                                                                   2.  Pola komunikasi disfungsional yaitu dimana
                                                                       pengirim  dan  penerima  tidak  memahami
                                                                       dan  menghayati  isi  pesan,  sehingga  tidak
                                                                       mencapai kesepahaman satu sama lain

                                                               Selain  itu,  dalam  manajemen  keluarga  tidak
                                                               terlepas  dari  tanggung  jawab,  dimana  tanggung
                                                               jawab  yang  sangat mendasar adalah peranan orang
                                                               tua.  Ayah  sebagai  kepala  keluarga,  memenuhi
                                                               semua  kebutuhan  keluarga  dan  ibu  sebagai  ibu
                                                               rumah tangga yang merawat dan mengurus rumah,
                                                               mendidik serta membesarkan anak-anaknya.

                                                                                           PSIKOEDUKASI | Hal: 78
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88