Page 88 - Majalah HUT 72 DISPSIAD
P. 88

PSIKOEDUKASI



































         Amerika  Serikat  sudah  menerapkan  pelatihan        Bentuk pelatihan mental akan dijelaskan sebagai
         mental  dalam  olahraga  sejak  akhir  tahun  1970-an   berikut:
         (Komarudin,  2015).  Atlet  yang  telah  diberikan       1.    Goal Setting
         pelatihan  mental  lebih  percaya  diri  dan  tangguh
         dalam  menghadapi  berbagai  tantangan  serta               Goal  setting  merupakan  penetapan  tujuan/
         tekanan  yang  dihadapinya,  terutama  ketika               sasaran yang spesik yang akan dituju dalam
         bertanding (Vealey, 1986). Oleh karena itu, pelatihan       jangka waktu yang jelas. Jangka waktu dalam
         mental merupakan salah satu pelatihan yang harus            menetapkan  tujuan  dapat  berupa  jangka
         diberikan kepada atlet supaya atlet tampil percaya          pendek,  jangka  menengah,  dan  jangka
         diri  dan  mampu  menampilkan  kemampuan                    panjang.  Memiliki  tujuan  yang  jelas  dapat
         maksimal di masa mendatang.                                 meningkatkan  kinerja  dalam  bertanding/
                                                                     berkompetisi. Selain itu, memiliki goal setting
                                                                     yang spesik terhadap apa yang akan mereka
                                                                     tuju, secara tidak langsung akan meningkatkan
                                                                     kepercayaan  diri  mereka  dalam  bertanding
                                                                     (Bueno,  Weinberg,  Fernandez-Castro,  dan
                                                                     Capdevila,  2008  dalam  Sadeghi  dkk,  2010).
                                                                     Atlet yang memiliki goal setting yang spesik
                                                                     akan  mengoptimalkan  kemahiran  dan
                                                                     keterampilan sik yang dimiliki.


                                                                  2.    Physical Relaxation
         Pelatihan  mental  mengunakan  paradigma  athlete-          Physical  relaxation  atau  yang  biasa  disebut
         centered  approaches  (pendekatan  yang  berpusat           dengan  relaksasi,  merupakan  teknik  untuk
         pada  atlet)  (Vealey  dalam  Tenenbaum  &  Eklund,         meregangkan  otot  dari  ketegangan  yang
         2007). Paradigma tersebut berakar pada pendekatan           mengganggu kinerja tubuh dan menenangkan
         humanistik (Milbrath, 2017). Selanjutnya dijelaskan,        pikiran  dengan  menjaganya  tetap  produktif.
         paradigma  athlete-centered  approaches  menekan-           Relaksasi  merupakan  prosedur  awal  yang
         kan bahwa setiap individu memiliki keinginan yang           harus  dilaksanakan  dalam  program  latihan
         mendalam  untuk  memenuhi  potensinya  sendiri.             mental  (Weinberg  and  Gould,  1995).  Dasar
         Paradigma  athlete-centered  approaches  terfokus           pemikirannya  adalah  karena  dalam  kondisi
         pada  upaya  atlet  dalam  mencari  aktualisasi  diri       relaks  seseorang  lebih  terbuka  dalam
         atau  pemenuhan  diri  dan  pemberdayaan  atlet             memusatkan  perhatian,  memfokuskan
         melalui  personal  achievements  serta  hubungan            diri,  dan  berkonsentrasi  dalam  mencapai
         yang positif (Jenny & Hushman, 2014).                       kesuksesan.

         Hal: 83 | PSIKOEDUKASI
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93