Page 80 - Majalah HUT 72 DISPSIAD
P. 80
PSIKOEDUKASI
Selain jenis yang selama ini dikenal dalam perilaku 8. Memberikan suara untuk atau menentang
bullying yang saat ini sering terjadi di media sosial seseorang dalam jajak pendapat yang
atau yang lebih sering dikenal dengan cyberbullying melecehkan. .
yang bisa diartikan sebagai bentuk intimidasi yang
menggunakan teknologi yang sedang berkembang. 9. Membuat akun palsu, membajak/mencuri
Cyberbullying dapat terjadi di media sosial, identitas online untuk mempermalukan
platform chatting, platform bermain game, dan seseorang atau menyebabkan masalah dalam
ponsel. Semakin maraknya sosial media semakin menggunakan nama mereka.
banyak pula terjadi kasus cyberbullying. Kasus
cyberbullying ini masih jarang terjadi pada anak 10. Memaksa anak-anak agar mengirimkan
usia sekolah dasar. Biasanya cyberbullying terjadi gambar sensual atau terlibat dalam
pada anak mulai remaja hingga dewasa. Namun percakapan seksual.
tidak dapat dipungkiri dampak yang didapat dari
cyberbullying memiliki dampak yang sangat besar
atau bahkan memiliki resiko yang sama seperti Sedangkan Riauskina, dkk (2005, dalam Ariesto,
bullying pada umumnya. 2009) mengelompokkan perilaku bullying ke dalam
5 kategori, yaitu:
Mengutip https://www.unicef.org/indonesia, 1. Kontak sik langsung .
cyberbullying merupakan perilaku berulang yang (memukul, mendorong, menggigit, menjambak,
ditujukan untuk menakuti, membuat marah, atau menendang, mengunci, seseorang dalam
mempermalukan mereka yang menjadi sasaran. ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk
Contohnya termasuk: . memeras dan merusak barang-barang yang
dimiliki orang lain);
1. Menyebarkan kebohongan tentang seseorang
atau mengunggah foto memalukan tentang 2. Kontak verbal langsung
seseorang di media sosial. (mengancam, mempermalukan, merendahkan
(putdown), mengganggu, memberi panggilan
2. Mengirim pesan atau ancaman yang nama (name-calling), sarkasme, mencela/
menyakitkan melalui platform chatting, mengejek, memaki, menyebarkan gosip);
menuliskan kata-kata yang menyakitkan
pada kolom komentar media sosial, atau 3. Perilaku non verbal langsung .
mengunggah sesuatu yang memalukan/ (melihat dengan sinis, menjulurkan lidah,
menyakitkan. . menampilkan ekspresi muka yang merendah-
kan, mengejek, atau mengancam, biasanya
3. Meniru atau mengatasnamakan seseorang disertai oleh bullying sik atau verbal);
(misalnya dengan akun palsu atau masuk
melalui akun seseorang) dan mengirim 4. Perilaku non verbal tidak langsung .
pesan jahat kepada orang lain atas nama (mendiamkan seseorang, memanipulasi
mereka. .. persahabatan, sehingga retak, sengaja
mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan
4. Trolling - pengiriman pesan yang mengancam surat kaleng);
atau menjengkelkan di jejaring sosial, ruang
obrolan, atau game online. 5. Pelecehan seksual
(kadang-kadang dikategorikan perilaku agresi
5. Mengucilkan, mengecualikan, anak-anak dari sik atau verbal).
game online, aktivitas, atau grup pertemanan.
6. Menyiapkan/membuat situs atau grup Dampak Bullying
(group chat, room chat) yang berisi kebencian
tentang seseorang atau dengan tujuan untuk Bullying dapat menimbulkan dampak yang kurang
baik bagi korbannya. korban bisa merasa seperti
menebar kebencian terhadap seseorang.
diserang dari mana-mana, bahkan di dalam rumah-
nya sendiri. Dalam hal situasi ini, korban merasa
7. Menghasut anak-anak atau remaja lainnya seperti tidak ada jalan keluar baginya untuk keluar
untuk mempermalukan seseorang. . dari situasi bullying. Dampak yang ditimbulkan
dapat berlangsung lama dan dapat mempengaruhi
seseorang, terutama pada kesehatan mentalnya.
Hal: 75 | PSIKOEDUKASI