Page 79 - Majalah HUT 72 DISPSIAD
P. 79
PSIKOEDUKASI
Sedangkan menurut American Psychiatric korban sehingga pelaku merasa lebih hebat dari
Association (APA), bullying adalah perilaku agresif pada korbannya. Namun, perlu diwaspadai bahwa
yang dikarakteristikkan dengan 3 kondisi yaitu walaupun bercanda dan tidak memiliki tujuan awal
(a) bertujuan untuk merusak atau membahayakan, buruk, tapi hal yang lucu bagi sebagian orang,
(b) adanya ketidakseimbangan kekuatan atau mungkin tidak menyenangkan bagi pihak lainnya.
kekuasaan dari pihak-pihak yang terlibat, Pada saat candaan yang tidak menyenangkan terus
(c) perilaku yang diulang selama jangka waktu dilakukan berulang kali dan membuat orang lain
tertentu. tersakiti, maka bercandaan tersebut bisa juga
berubah menjadi bullying. Perilaku bullying tidak
hanya terjadi pada anak maupun remaja namun
bisa terjadi juga dalam dunia kerja.
Selain hal yang di atas, perilaku tindakan yang juga
termasuk dalam bullying, di antaranya seperti
perbuatan yang dapat membahayakan korban,
menyebarkan rumor yang merugikan korban,
melakukan penyerangan secara sik atau verbal, Jenis Bullying
dan juga mengucilkan korban dari sebuah Bullying terbagi dalam dua jenis yaitu, pertama,
kelompok yang dilakukan secara sengaja. Perilaku bullying secara sik terkait dengan suatu tindakan
bulliying mungkin untuk beberapa orang hal yang dilakukan pelaku terhadap korbannya dengan
tersebut adalah perilaku yang biasa dan mungkin cara memukul, menggigit, menendang dan
juga hanya sebagai bahan “candaan” teman-teman- mengintimidasi korban di ruangan dengan cara
nya, namun tanpa disadari peilaku tersebut dapat mengitari, mencakar, mengancam. Kedua, bullying
berdampak besar bagi korban baik secara sik secara non-sik terbagi menjadi dalam dua bentuk
maupun mental. Ada kalanya pada suatu kejadian yaitu verbal dan non-verbal. Bullying verbal
perilaku bullying dan bercanda tidak bisa dibeda- dilakukan dengan cara mengancam, berkata yang
kan karena keduanya bisa jadi bersifat iseng atau tidak sopan kepada korban, pemalakan yang
mengerjai seseorang yang menjadi korban. Namun, dilakukan oleh pelaku bullying terhadap korbannya,
ada batasan yang sangat jelas antara bullying dan menyebarluaskan kejelekan korban. Bullying
bercanda yang terkadang membuat orang yang non-verbal dilakukan dengan cara menakuti korban,
melakukan tindakan atau perilaku ini tidak sadar melakukan gerakan kasar seperti memukul,
bahwa hal tersebut merupkan tindakan bullying. menendang, melakukan hentakan mengancam
kepada korban, memberikan muka mengancam,
Kegiatan bercanda dilakukan sebagai salah satu mengasingkan korban dalam pertemanan.
cara komunikasi dan bentuk interaksi sosial.
Kegiatan ini dapat mempererat hubungan
pertemanan karena mereka dapat tertawa bersama
dan menjadi lebih akrab. Bahkan, sebagian bentuk
candaan mungkin hanya dapat dilakukan pada
orang-orang yang berteman akrab. Sementara itu,
perbedaan mencolok pengertian bullying dari
candaan adalah tujuan pelaku yang melakukan
perundungan karena perasaan benci dan ber-
maksud menyakiti orang lain. Tujuan melakukan
bullying bukanlah untuk membangun hubungan,
melainkan untuk mempermalukan dan menyakiti
PSIKOEDUKASI | Hal: 74